
Berbagai jenis pupuk bersubsidi seperti pupuk urea, phonska
dan Z-A menurutnya mengalami kelangkaan di pasaran sejak sebulan terakhir. Demikian
dikeluhkan Muhammad Tohir, petani di desa kasian timur, kepada sejumlah media,
Jumat (15/9)
Sebenarnya petani lebih memilih pupuk bersubsidi untuk
menakan biaya produksi, karena harganya lebih murah, ”untuk pupuk bersubsidi berikisar
90 ribu hingga 115 ribu rupiah persak, sedangkan pupuk non subsidi berada
dikisaran harga 230 ribu rupiah persak”, Pungkasnya.
Hal senada
diungkapkan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hendro Saputro, menurutnya
kelangkaan
pupuk bersubsidi akibat keterlambatan pasokan, sangat dirasakan petani di
desa kasian timur, apalagi pada musim kemarau saat ini.