Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Polres bersama Forkopimda, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat, Ormas Situbondo, Senin (12/03/2018) malam deklarasi tolak persekusi
dan anti Hoax di masjid Al-Asykar Polres.
Hadir pada kegiatan yang dikemas
dalam focus grup diskusi (FGD), Kapolres, Ketua DPRD, Bupati, Dandim 0823, Ka Kemenag,
Ketua MUI, PCNU, DMI, Pengda Muhammadiyah, LDII, FKUB, Al-Irsyad, dan perwakilan
Ponpes Walisongo, Ponpes Sukorejo, Palopor, Banser, dan GP. Ansor, serta komunitas
lainnya.
Dalam sambutannya Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany
Setiyono,S.H., S.I.K., M.Sc (Eng), menyampaikan bahwa maksud dan tujuan digelarnya
deklrasi ini untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif jelang pesta
demokrasi Pilgub Jatim 2018.
“Dengan mensinergikan
semua elemen masyarakat, TNI Polri, Pemerintah, para Ulama, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat, forum kerukunan beragama dan sejumlah elemen lainnya, agar
bersama-sama satu persepsi satu tujuan menolak Persekusi dan Anti Hoax”,
jelasnya. Senin, (12/3/2018)
Penyamaan persepsi ini
sangatlah penting, pasanya gencarnya perkembangan teknologi digital membuat masyarakat
lebih mudah mengakses informasi walaupun masih belum valid. Hoax, Hate Speech
dan Provokasi seakan tidak bisa dibendung, peran masyarakat sangat penting
untuk mengantisipasinya.
`”Banyak juga kejadian
status kritikan di media social berujung pada persekusi atau perlakuan buruk
atau penganiayaan secara sistematis oleh individu atau kelompok terhadap
individu atau kelompok lain khususnya dikarenakan suku, agama atau pandangan
politik, ini perlu kita cegah. Persekusi bukanlah solusi,” katanya.
Untuk itu Kapores berharap,
para tokoh ini bisa memberikan pemahaman
kepada masyarakat agar lebih bijak bersosial media, kendalikan setiap postingan
dengan tidak menuliskan sesuatu yang menyakiti pihak lain termasuk pelaksanaan
Pilkada Serentak agar tercipta kondusifitas kamtibmas. (mam).