Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Meski sepi
pembeli, Rozi, (35) Pengrajin kemasan (emas atau pun) indah dari logam mulia, perak
dii Pasar Baru Kencong Kabupaten Jember ini tampak tetap semangat.
Pria paruh baya kelahiran
tahun 1983, asal Dusun Umbulsari, Desa
Pulorejo, kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang
ini mengaku sudah menjalani profesi langka ini yaitu membuat desain kalung atau cicin
yang biasa orang menyebutnya kemasan ini
sudah puluhan tahun “Sudah sekitar 25 tahun mas,” akunya.
Dengan bermodal alat Kempusan
Mata Las dan dua buah cawan ukuran 20
Centi dirinya melebur sebuah Emas Murni hingga 10 menit. Ketika sudah dilebur
api hingga panas 300 hingga 500 Celcius, hingga berbentuk menyerupai air
bernama merah panas, lalu dijapit dan dimasukan air raksa untuk mencuci.
“Dari situlah emas dibentuk
menjadi bulat, lalu pencapit dengan tank dan di palu berulang ulang di sebuah
atas balok kayu dan jadilah sebuah batangan emas kecil siap di bentuk menurut
pemesanan konsumen yang mendatangi toko emas yang saya kelola di kawasan Pasar
Baru kencong ini”, jelasnya.
Meski hasil karyanya yang dibantu dua orang dari daerahnya ini, pada
bulan-bulan terakhir ini penjualannya menurun, atau sepi pembeli, ia tidak
merasa putus asa, ia menyadari bahwa memang
perhiasan kemasan ini biasanya ramai jika menjelang puasa ramadhan hingga
lebaran.
Biasanya pemesanan naik
hingga 200 persen mas, dan jika hari biasanya pemesanan berjalan standart dan
sehari kadang 1 pelangan., satu buah jenis cincin atau pun kalung biasanya ia
kerjakan hingga 2 sampai 3 hari. Itupun melihat tingkat kesulitan dan
permintaan pemesan.
Tahun ini model cincin
yang lagi ngetrend, Keong Racun, untuk kalung, bentuk itali. Untuk cincin
bentuknya seperti cincin biasa namun ada hiasan Diamond sekitar 100 buah, warna putih dan merah Pink mengitari
cincin. Sedang kalung berbentuk biasa namun cenderung mirip sebuah tali
tambang. (eros/Lum).