
"Sejak digelar 9-12 April 2018, tidak mengikuti dengan berbagai
alasan, padahal mereka sudah masuk daftar nominasi peserta ujian yang
ditetapkan sejak Desember 2017," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Jember Lutfi Isa Anshori, Jum'at (13/4)
dikantornya.
Menurutnya
dari 7664 peserta, jumlah siswa SMA Negeri maupun swasta yang mengundurkan diri
sebagai peserta UNBK sebanyak 24 siswa, sedangkan SMK 103 siawa, dari data
Kementerian Agama Jember jumlah siswa MA yang mengundurkan diri sebanyak
38 siswa dari 5.867 peserta yang tersebar 96 lembaga.
"Sebenarnya
dilema bagi kami terkait dengan siswa yang mengundurkan diri sebagai peserta
UNBK karena memang sejak awal siswa yang bersangkutan jarang masuk sekolah,
namun tetap didaftarkan sebagai peserta UNBK," tuturnya.
Apabila
tidak didaftarkan, dikhawatirkan siswa tersebut sewaktu-waktu mengikuti ujian, karena jika tidak masuk nominasi tidak bisa ikut
UNBK. "Kami serba salah, kalau didaftarkan, terlihat banyak siswa yang
tercatat mengundurkan diri, namun kalau tidak didaftarkan, dikhwatirkan tidak
bisa ikut UNBK," Jelasanya.
Ini
persoalan klasik yang terus terjadi setiap tahun, karena kultur budaya dan
masih rendahnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan. "Sebagian
anak yang mengundurkan diri, biasanya dinikahkan orang tuanya atau memang atas
kemauan anak tersebut, kasus seperti itu setiap tahun selalu terjadi,"
ujarnya.
Lebih
lanjut Lutfi Isa Anshori, menambahkan bahwa sekitar 63 Siawa akan Ikuti Ujian
Susulan, karena peserta tersebut yang tidak ikut ujian dikarenakan sakit dan Compiuter
eror “Untuk siswa SMK sebanyak 36 siswa,
sedangkan untuk siawa SMA sebanyak 27 siswa”, lanjutnya.