
“Sudah sepekan kami tidak dapapt
melaut untuk mencari ikan, dikarenakan
jaring alat tangkapnya
rusak, kondisi laut yang dipenuhi sampah itu yang menumpuk merusak jaring," Demikian dikeluhkan Nelayan Pantai Jangkar, kecamatan Jangkar, Marsani
(55), Jumat (13/4/2018).
Menurutnya, akibat kondisi tersebut para nelayan memilih
mendaratkan kapal, tidak melakukan
aktifitas menjaring karena rusak terkena sampah di laut. "Kami tidak mau ambil risiko, lebih
baik tidak melaut dulu, jika memaksakan diri
melaut maka jaring justru akan rusak, terkoyak," Katanya.
Aktivitas
para nelayan, kini banyak mengurai jaring dari ranting-ranting kayu
dan sampah yang tersangkut di jaringnya yang rusak. "Jika
tidak diurai maka akan semakin parah merusak jaring sehingga lebih baik dalam beberapa
hari ini membersihkan dan mengurai jaring dari pada melaut," lanjutnya.
Hal
senada dikeluhkan Irwanto , nelayan
Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, ini mengatakan
akibat banyak nelayan yang tidak melaut ini maka pasokan ikan otomatis juga
menurun. "Biasanya ada sekitar puluhan lebih kapal yang masuk ke TPI, beberapa hari ini turun ," timpal Surahman,(37) salah satu nelayan Jangkar.