Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Saat pulang melaut, ketika akan memasuki Plawangan
Pantai Puger Kabupaten Jember Jawa Timur, cuaca sangat buruk dan ombak besar,
tiba-tiba menghantam kapal.
Pencarian
masih terkendala cuaca ektrim atau tingginya gelombang yang mencapai 3 hingga 4
meter, sehingga hanya menyisir bibir pantai.
“Untuk itu kami menghimbau pada para
nelayan untuk mengurungkan niatnya untuk berlayar, kalau pun masih nekat,
nelayan sendiri yang rugi”, harapnya. (edw).
"Saat akan
memasuki Plawangan, tiba-tiba datang ombak tinggi." Cerita Dirman (45), Nahkoda Kapal Motor Nelayan ‘Joko Berek’ yang
kapalnya ‘Karam’ terbalik yang kini dalam perawatan medis Rumah Sakit (RS)
Griya Puger Sehat karena luka dibagian lengan tangan dan kaki ini, Sabtu
(21/7/2018).
Karena cuaca ektrim, lanjut
lelaki yang masih terlihat masih shcok ini dan 21 Anak Buah Kapal (ABK) yang membawa
hasil ikan tongkol ini berusaha menunggu datarnya ombak selama satu jam, namun gelombang
tinggi tidak henti-hentinya, hingga tiba-tiba menghantam kapal bagian sisi
kanan, dan terbalik.
Saat itu Ia nekat
lompat dan berenang pasrah. “Saya tidak bisa berkata-kata lagi, apakah bisa
selamat atau tidak, Saya juga tidak
ingat lagi kondisi rekannya, karena masing-masing sibuk menyelamatkan diri, tahunya
saya lompat terus berenang ke daerah batu-batu yang dangkal," katanya.
Dirinya mengakui sebelumnya
melaut pada Rabu (18/7) pukul 11.30 wib hingga terjadi kapal terbalik Kamis
(18/7) pukul 08.15 WIB, memang ada larangan untuk melaut. "Tapi kami butuh
uang, ya jadi nekat melaut, tidak punya firasat sebenarnya, tiba-tiba ombak
besar datang, dan menghantam kapal kami," pungkasnya.
Data dari tim evakuasi
gabungan, sampai hari ini, dari 22 orang korban penumpang Kapal, sebanyak 13
orang yang berhasil diselamatkan, dan 8 korban ditemukan dalam kondidi
meninggal dunia, seorang laiannya masih dalam pencarian.
Hal senada disampaikan
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, bahkan pihaknya bersama BPBD, dan Basarnas sudah
sudah pasang bendera hitam. Namun mereka nekat dan kucing-kucingan karena sudah
tiga hari tidak melaut dan terdesak ekonomi.
Kapal itu sebenarnya
dalam posisi sudah kembali pada saat mau kembali itulah Kapal dihantam
Gelombang dan kapal terbalik. "Peristiwanya
Laka laut, berjumlah 22 Orang, 1 Nahkoda dan ABK 21 orang, 8 ABK sudah
diremukan dalam kondisi meninggal, 1 orang dalam pencarian," Jelasnya.