
Film ini diminati masyarakat,
karena kisah kehidupan Ahok ini dinilai menjadi salah satu simbol, pejuang toleransi di
Indonesia. "Film ini menunjukkan, sosok ayah Ahok dan
keluarganya, bisa hidup berdampingan di kampung halamannya. Saya pun sebut ini
menginspirasi," kata salah satu
Ahoker Jember
Rully Efendi.
Ahok, yang keturunan Tiong
Hoa, dianggap
mampu menyadarkan anak bangsa, bahwa
siapa pun berhak menjadi pemimpin di Republik
Indononesia ini. "Pemimpin itu bukan dilihat siapa kamu?. Tapi apa yang
akan dan telah kamu lakukan selama ini," jelas Caleg DPRD Partai
Nasdem Dapil VI Jember ini.
Sejak dia menjadi anggota DPRD tingkat kabupaten dengan partai
"gurem", Ahok sudah menunjukkan sikap
integritasnya. sudah berani melawan korupsi.
Bahkan di film-nya, digambarkan Ahok menolak dana kunjungan kerja fiktif.
"Akhirnya, rakyat dan tuhan berpihak hingga akhirnya menjadi bupati," imbuhnya.