Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Wakil Bupati Jember bersama
Kepala Biro Umum, Kementrian
ESDM, dan anggota Komisi VII DPR RI, Selasa (12/2/2019) meresmikan 12 Sumur Bor didaerah kekurangan air bersih.
Saat
ditanya apakah untuk mendapat air ditarik biaya, untuk membeli solar
menghidupkan mesin sumur bor air bersih, untuk
sementara ini memakai uang dari jimpitan, selanjutnya dirinya
berharap, untuk tahun depan Pemerintah bisa menggratiskan
dengan menggunakan
tenaga surya," harapnya. (edw/eros).
Penyerahan sumur bor bantuan Badan Geologi Kementerian ESDM yang dipusatkan
di Dusun Sumber Pakem Desa / Kecamatan Silo
ini ditandai pengguntingan pita. Tampak hadir dalam acara itu, Muspika
Kecamatan Silo, Kepala Desa Sumber Pakem dan perangkatnya serta puluhan warga penerima
manfaat.
"Air merupakan
salah satu kebutuhan dasar manusia, oleh karenanya bantuan ini sangat membantu warga
Jember terupata yang kondisinya alamnya
mengalami permasalahan penyediaan air bersih,” Demikikan
disampaikan Wabup Jember KH Muqiet Arief saat memberikan sambutan didepan para
undangan.
Menurutnya bantuan proyek
infrastruktur Kementerian ESDM berupa pengadaan Sumur Bor untuk memenuhi
kebutuhan air bagi masyarakat sekitarnya. Bantuan pengadaan air bersih
yang bisa diminum langsung ini tidak hanya di Tahun ini tetapi sudah dilakukan sejak tahun
2006.
Wabub berharap Program
ini bisa berlanjut, karena
masih banyak warga di Jember yang masih
mengalami permasalahan dengan kebutuhanan air bersih. Diakhir sambutannya KH Muqiet mengucapkan
banyak-banyak terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Anggota DPR RI Komisi
VII Bambang Hariyadi.
Hal senada disampaikan Kepala Biro
Umum Kementerian ESDM Drs
Endang Sutisna, menurutnya sejak tahun
2006 sudah mengerjakan 33 titik pengeboran sumur air bersih di Jember. "Untuk tahun 2018 ini Kementerian ESDM sudah
membangun sumur bor air bersih di 12 titik pengeboran" ujarnya.
Masing-masing di Desa Silo dan Sempolan, Silo, Desa Curah Kalong Babgsalsari. Desa Pakusari, Pakusari.
Desa Bintoro Patrang. Desa Sukosari, Sukowono. Desa Randuagung, Sumberjambe.
Desa Jatiroto Sumberbaru. Desa Antirogo Sumbersari. Desa Selodakon Tanggul.
Desa pondokrejo dan Desa / Kecamatan Tempurejo.
“Spesifikasi teknis Sumur Bor ini berkedalaman 100 sampai 125 meter dan alat-alat untuk
mengaktifkan dan memfungsikan Sumur Bor ini menggunakan pompa selam (submersible)
3 PK, genset berkapasitas 12,5 kvh dan tandon air berkapasitas
5000 liter, sehingga bisa melayani sekitar 2800 jiwa penduduk." jelasnya.
Dengan keberhasilan
program ini dalam mengentaskan permasalahan air bersih didaerah sulit air
bersih maka kementrian ESDM akan terus berupaya untuk menambah anggaran agar dapat menjangkau masyarakat
didaerah sulit air bersih yang lebih banyak lagi.
Sementara anggota Komisi VII DPR RI asal Partai Gerindra Bambang Haryadi mengatakan, sebagai putra daerah yang dipercaya
masyarakat menduduki kursi di legislative merasa bertanggung jawab membantu
masyarakat Silo. Komisi VII kebetulan adalah mitra Kementerian ESDM.
“Kami jadi wakil rakyat juga
karena didukung warga Jember, sudah
seharusnya membantu apa yang diinginkannya, disamping memenuhi kebutuhan air bersih, kami
juga akan mengupayakan penerangan tenaga
listrik Surya, agar warga terpencil dapat
penerangan, syukur jika bisa untuk menggerakkan mesin pompa air.
Salah satu Warga sekitar, mengaku senang dengan bantuan Sumur Bor ini. Dirinya menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada Pemerintah Menteri ESDM, Bupati
dan Wakil Bupati Jember serta anggota DPR RI Bapak Bambang
Hariyadi yang telah
mengupayakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Terus terang warga
disini merasa sangat senang sekali, sehingga masyarakat yang tadinya sulit mendapatkan air bersih, sekarang sudah enak, dulu kalau nyari air
harus ke sungai dengan menggunakan sepeda dengan menempuh jarak yang jauh tetapi saat ini tidak lagi," kata Juhairiyah