Jember,
MAJALAH-GEMPUR.Com.
Setiap malam Jum’at manis, Bupati Jember dr Faida, MMR membuka saluran bagi masyarakat
untuk menyampaikan langsung aspirasinya di Pendopo Wahyabibahagraha ini.
Adapun sejumlah keluhan dan pertanyaan atau
permohonan dari peserta Istighotsah dan Jember Sholawatan diantaranya, adalah terkait
dengan pemohonan Biasiswa untuk S2, permohonan bantuan pembangunan fasilitas
umum dan sejumlah pertanyaan atau keluhan lainnya. (eros).
Sejumlah persoalan bisa ditanyakan, sekaligus akan
dijawab langsung Bupati. Forum silaturahmi antara Pemerintah dan Rakyatnya ini
juga digunakan sebagai sarana guna untuk menyampaikan 22 program kerja Bupati baik
yang sudah dan akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
Seperti yang terlihat pada Kamis (14/2/2019) malam, dihadapan
ratusan peserta dari sejumlah kecamatan, Bupati menyampaikan beberapa hal diantaranya, bahwa Jember akan diadakan
TMMD di Kecamatan Sumberjambe. "Kita berikan tempat di
pelosok agar pembangunan bisa merata," ujarnya.
Bupati Faida juga mengaku memaparkan kepada Watimpres terkait program
22 Janji Kerja dan perkembangan terkinian. Selain itu juga dibhas P3K di
Kementrian PAN dan RB. Pemkab Jember berupaya untuk membantu nasib guru K2. "Jangan sampai antar guru sampai terpecah belah, jadi harus kompak
dan rukun," katanya.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan masalah
PTT penjaga sekolah. Ia menegaskan hanya akan memproses data yang
disampaikan langsung oleh para guru saat Kongres Guru beberapa waktu lalu. "Kami pastikan proses akan dilakukan untuk berkas yang disampaikan
secara langsung tanpa perantara," tegasnya.
Bupati menyampaikan untuk P3K dari pemerintah formasi yang dibituhkan
adalah guru, kesehatan dan penyuluh pertanian. "Tahap ini
masih tiga formasi dahulu, tahap selanjutnya mnggu intruksi pusat," pesan
Bupati.
Alumnus Kedokteran FK Unair ini juga tidak lupa menyampaikan agar
masyarakat tidak mudah percaya kepada calo atau pihak yang memberikan janji
dapat lolos P3K. "Kami pastikan tidak ad titip-titipan, jika ada
berarti itu masuk kepentingan pribadi," tuturnya.
Bupati juga menyampaikan kasus tambang blok Silo sudah selesai dengan
dicabutnya WIUP dan terbitnya SK Mentri ESDM mencabut blok Silo. "Perjuangan masyarakat Jember dan Kecamatan Silo untuk menolak
tambang emas agar dicabut, salah satunya dengan sidang non litigasi yang
hasilnya dicabut," jelasnya.
Termasuk akan mengawal RTRW agar di wilayah Silo tidak ada penambangan, pengembangan
Bandara Notohadinegoro sebagai embarkasi haji antara. Walaupun sempat tarik
ulur terkait lahan dengan PTPN, akhirnya selesai dan segera dibangun dari APBD Jember. "Perpanjangan runway dari anggran pusat,"
katanya.
Bupati Faida apresiasi Hadrah At Tanwin dari Desa Slateng Kecamatan
Ledokombo yang memberikan suguhan menarik undangan maupun masyrakat jemaah
Istighosah dan Jember Sholawat Jum' at Manis di Pendopo Wahyawibawagraha Kamis
14 Februari 2019.