
Tak hanya OPD, Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) diharapkan
melakukan evaluasi dan pemantauan langsung terhadap dampak inovasi yang masuk
dalam Top 99 atau bahkan yang masuk pada Top
45.
“Saya kira, yang harus
berubah itu mestinya ada evaluasi keberlanjutannya seperti apa. Kita tidak tahu keberlanjutan dari inovasi yang mereka
lakukan apakah masih berjalan dengan baik,” jelas Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, usai tahapan wawancara Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) hari kelima di Jakarta, Senin (08/7/2019).
Evaluasi tersebut
diharapkan dapat memantau inovasi yang sudah diterapkan berjalan sesuai dengan
yang dipresentasikan. Kementerian PANRB perlu meninjau langsung inovasi dari
berbagai instansi pemerintah itu mengalami pengunduran atau bahkan lebih maju
dari yang telah dipresentasikan.
Tulus mengakui, inovasi
pelayanan publik yang telah dipresentasikan selama lima hari terakhir sebagian
besar sudah menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat. “Saya melihat sudah
mencerminkan apa yang terjadi di masyarakat baik dibidang kesehatan, pangan,
ataupun bahkan hal-hal lain yang lebih detil, misalnya menyangkut keamanan ikan
yang dikonsumsi dan pelayanan-pelayanan publik lainnya,” ujar Tulus yang juga
anggota Tim Panel Independen KIPP 2019.
Pada hari kelima KIPP
2019, satu pemerintah provinsi dan tujuh pemerintah kabupaten/kota
mempresentasikan hasil inovasinya. Inovasi-inovasi tersebut mencerminkan
pelayanan publik yang sifatnya lebih kepada pelayanan konsumen seperti Kader
Gegana Pedes (Gerakan Warga Binaan Peduli Kesehatan),
Pelayanan Kunjungan Rumah Cageur Jasa, Sapa
Sehat, Aplikasi Perizinan Terintegrasi 123, Rasa Sejiwa, Sistem Informasi Peta
Peruntukan Lahan Perkebunan (Si Perut Laper), Pendayagunaan Taman Pacantells,
Gastrodiplomacy Cireundeu, Sistem Kendali Mutu dan Kendali Biaya (Si Dalimu
Daliya) dan Portal Analisis Data Berbasis Peta (Panada).
Jika beberapa hari kemarin
inovasi masih berfokus kepada penggunaan teknologi, hari ini banyak inovasi
yang fokus kepada kepuasan masyarakat sebagai konsumen. “Hari kelima saya
cermati banyak sekali inovasi-inovasi yang khusus menyentuh soal konsumen itu
saya kira juga suatu terobosan dari pemerintah daerah maupun kementerian dan
lembaga,” imbuhnya.
Kali keenam KIPP ini
dilaksanakan, Tulus menilai masih ada instansi pemerintah yang mengajukan
inovasi yang sama seperti tahun sebelumnya. Diharapkan, inovasi yang tampil
berikutnya ada perubahan signifikan dari berbagai sisi. “Saya harapkan mestinya
ada perubahan atau inovasi yang signifikan dari para peserta,” pungkasnya.
(fik/don/hmas PANRB).