Baca juga: Ambruknya Galvalum Pendopo Kecamatan, Polres Jember Langsung Olah TKP
Terlihat, tanaman tersebut sekarang sudah berbunga, bahkan mulai berbuah, dengan kondisi daun yang nampak menguning. Pemerintah Kecamatan (Pemcam) setempat sengaja menanaminya, supaya lahan kosong tersebut bisa dimanfaatkan, agar tidak nganggur alias mubazir.
"Dari pada kosong, Saya memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam jagung, kan nanti hasilnya bisa dimakan untuk menambah gizi, " Ujar Pelaksana Tugas (Plt) Camat Jenggawah Racman Hidayat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (13/7/2021)
Menurutnya, pemanfaatan lahan kosong tersebut bukan hanya diare depan kantor yang rusak, tetapi juga bagian belakang kantor. "Dibelakang juga sama saya tanami Pohong (Ubi), yo tak tanduri, hitung-hitung tambah gizi, timbangane tuku mas, " tambah Racman dengan bahasa jawa.
Namun, lanjut Racman untuk barang-barang mangkrak yang masih berada didalam kantor itu, tetap dibiarkan, sebab milik pemborong. "Gak wani ngutik-ngutik (tidak berada menyentuh) mas, soale yo haknya pemborong, gak berani masuk kita, "katanya
Oleh karena itu, Racman berharap kepada dinas terkait, supaya bangunan tersebut segera ditangani, agar pelayanan masyarakat tidak terganggu. "Sebenarnya pelayanan masih jalan sih, cuma kondisinya ya minimal," pungksanya.(naw).
Ambruknya Proyek atap galvalum pendopo senilai 2 Miliar lebih ini, Selasa 3 Desember 2019, harusnya selesai 21 November. Denganmasa kerja 24 juli 2019 hingga 21 November 2019, dimenangkan oleh PT ANdaya Breka Kontruksi dengan nilai Rp.2. 049. 823. 821. 00.
Peristiwa itu memakan korban Mohammad Hafid (26), pengantar barang berupa semen. Pada saat menurunkan barang tertimpa reruntuhan gedung yang ambruk. korban mengalami luka robek di kaki kanan, paha bagian belakang dengan 10 jahitan. (naw).
