Seperti Sumbersari, tampak para pengunjung memadati Minimarket guna membeli berbagai macam kebutuhan. "Sejak PPKM Darurat ini kan, minimarket kan tutup jam 20.00 malam, makanya sebelum ditutup kita belanja dulu," kata Ajeng usai belanja.
Menurutnya, sejak Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pemerintah memberlakukan jama malam "Biasanya minimarket ini bukanya 24 jam, sebelumnya kita bisa beli malam hari, tapi saat ini jam delapan sudah tutup, makanya kita sempatkan beli sekarang, " katanya.
Hal senada disampaikan Bambang. Ia mengku biasanya beli makanan pada malam hari, ketika sedang lapar. "Kalau dulu malam hari beli makanan, berhubung malam hari tutup, saya beli sekarang, khawatir entar malam lapar mendadak, " ucapnya dengan sedikit tertawa.
Situasi berbeda berada di Toko Busana, pengunjung nampak sepi, dan hanya dua sepeda motor yang terparkir. "Sejak pandemi sepi pengunjung mas, ya mungkin orang juga mikir-mikir yang mau beli baju, kita sadar ekonomi masyarakat sedang anjlok," ungkap Imam salah satu Pemilik Toko.
Padahal, kata Imam, telah dilakukan promosi besar-besaran, namun upaya tersebut juga masih nihil alias tidak merubah keadaan. "Padahal sudah saya kasih diskon, tapi minat pembeli juga masih rendah, pemilik butik lain saya rasa juga sama, " jelasnya
Bahkan Imam mmengaku, sejak pandemi ini, sudah banyak karyawannya yang telah diberhentikan, karena sudah tidak bisa menggaji. "Gimana mau gaji mereka, wong penjualan gak ada, bangkrut mas, ya terpaksa saya berhentikan, gimana lagi, " ungkapnya
Oleh karena itu, Imam berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat, dalam situasi Pandemi ini, supaya pengusaha tidak rugi terus. "Apalagi sejak PPKM Darurat, pembeli nya satu dua orang, itupun tidak setiap hari, " tandasnya. (naw/eros).
