Translate

Iklan

Iklan

Mengenang Sosok Pahlawan Wanita Penggerak Donor Darah Jember

9/17/21, 21:05 WIB Last Updated 2021-09-17T14:05:18Z

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Ada yang berbeda dalam peringatan HUT PMI ke-76 di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember. Perayaan kali ini dilaksanakan sederhana.

PMI menggelar bakti sosial dengan membagi sembako dan kebutuhan anak-anak yatim. Melaksanakan vaksin dan mensupport sosialisasi vaksin Covid-19. Tepat pada HUT, 17 September digelar senam bersama dan bagi bagi doorprize untuk pegawai, dan relawan PMI.

PMI Jember Jumat (17/9/2021) lalu menghadirkan kedua orang, suami dan anak Salimatul Fuad yaitu Agus Pratikno dan Dzakira Thalieta Zahra, penggerak Kampung donor Desa Karangduren, Balung yang meninggal setelah terpapar Covid-19 dan Sabtu (19/9/2021)  peringatan 40 hari meninggalnya.

Selama hidupnya Almarhumah dikenal penggerak pendonor dengan berbagai inovasinya, bersama teman-temanya berhasil membangun kesadaran masyarakat mendirikan Kampung Donor. Kini semangat itu diteruskan Suami Salimatul Fuad.

“Saya bersama teman-teman pendonor darah menyatakan akan meneruskan perjuangan almarhumah untuk membangun kesadaran masyarakat untuk aktif donor darah,” kata Agus Pratikno bersama anak semata wayangnya Dzakira Thalieta Zahra disela-sela HUT PMI di Markas PMI Jember.

Agus Pratikno mengaku selama ini sangat mensupport istrinya. “Selama ini sebenarnya saya aktif juga mensupport,  karena kesibukan saya tidak terlibat langsung tetapi istri yang banyak berkiprah bersama para pendonor darah yang lain,” imbuhnya.

Almarhumah Salimatul Fuad, katanya, sering bercerita pentingnya donor darah. “Donor darah itu sangat penting, setetes darah bisa menyelamatkan sesama,” imbuhnya. Apalagi, sambungnya, di media sosial sering muncul permintaan darah. Apalagi, saat awal pandemic Covid-19.

Awalnya Salimatul hanya mengajak beberapa orang bekerjsama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI untuk menggelar donor darah sukarela. Salimatul dan penggerak lainnya sampai mencarikan donatur. Tak jarang sukarela mengeluarkan dana pribadi agar kegiatan donor darah bisa sukses.

Alhamdulillah, sejak pertama kali digelar, kegiatan donor darah selalu ramai. Dan donator juga makin banyak sehingga membuat pendonor makin banyak. Hingga, akhirnya Desa Karang Duren ditetapkan PMI Kabupaten Jember menjadi Kampung Donor yang kedua, setelah Kampung Donor Ajung.

Kepala Unit Humas PMI kabupaten Jember Ghufon Eviyan Efendi, mengaku kehilangan. Menurutnya Almarhumah sangat aktif “Kami harapkan semangat itu diteruskan suaminya, mas Agus Pratikno. Kepada kami, menyatakan akan meneruskan perjuangan istrinya,” kata Ghufron.

Dia menjelaskan, semangat almarhumah Salimatul bisa jadi teladan bagi pendonor darah lain. “Banyak relawan penggerak pendonor yang lain punya semangat yang sama, kami harapkan semangat mbak Salimatul Fuad diteruskan,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Ketua PMI Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH, menurutnya  semangat almarhumah Mbak Salimatul Fuad bisa kita tiru. Mereka pahlawan kemanusiaan sebenarnya, tanpa pamrih, aktif untuk sesama” imbuhnya.

Untuk itu di tengah pandemic Covid-19 ini perayaan HUT PMI dilaksanakan sederhana dengan memotong tumpeng. Tetapi hal itu tidak mengecilkan arti kelahiran PMI. PMI tetap menjadi organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.

Menurutnya PMI memiliki 7 prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Tidak memihak golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu, tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya. (tim humas)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mengenang Sosok Pahlawan Wanita Penggerak Donor Darah Jember

Terkini

Close x