Jember, MAJALAH-GEM[UR.Com. Bupati Jember Hendy Siswanto langgar aturannya sendiri, membagikan daging kurban Hari Raya Idul Adha pakai kantong plastic.
Pembagian daging kurban itu, diperkirakan di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari, Padahal sebelumnya, Bupati Hendy sendiri telah memberikan himbauan melalui Surat Edaran nomor :800/1356/ 35.09.138/ 2022 pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa sampah plastik.
Dilansir dari laman pemkab Jember Sabtu (9/7/2022) disebutkan ada 4.300 paket daging kurban dibagikan secara simbolis oleh Bupati Hendy, kepada masyarakat kurang mampu tersebut berasal dari aksi sosial Paguyuban Sami Rahayu Rukun Agawe Santosa (Saras) Indonesia.
Menurut Bupati Hendy Idul Adha mengajarkan kepada kita untuk menumbuhkan sifat saling berbagi serta membantu kepada yang lebih membutuhkan.“Dengan peduli kepada sesama, tandanya kita memuliakan Sang Pencipta dengan berbuat baik kepada mahluk ciptaan-Nya,” jelasnya.
Bupati Hendy meyakinkan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi dan kambing itu tidak menular kepada manusia.Daging dari hewan itu aman dikonsumsi dengan syarat dimasak dengan baik dan benar.Selain itu, Bupati Hendy memastikan bahwa seluruh sapi dan kambing di Kabupaten Jember telah melalui serangkai pemeriksaan kesehatan dari petugas terkait.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Hadi Supaat menilai SE himbauan itu sebenarnya bagus, untuk mengajak masyarakat menggunakan wadah yang ramah lingkungan saat pembagian daging kurban, dan menghindari sampah plastik .
"Tetapi faktanya Bupati sendiri tidak konsisten, bukan hanya soal sampah plastik, tetapi protokol kesehatan juga dilanggar , Bupati tidak memakai masker ketika membagikan daging kurban ,"ujarnya saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon Whatsapp, Senin (11/7/2022)
Menurutnya, sikap Bupati Hendy ini mencerminkan sosok pemimpin yang tidak konsisten terhadap kebijakannya. Sebab SE Himbauan agar bebas sampah plastik di hari raya Kurban, dilanggar sendiri. "Mungkin Dia lupa kalau SE itu sifatnya mengikat, ini sama saja pemimpin yang arogan, dia yang buat aturan sendiri, dia sendiri yang melanggar,"sindir pria yang akrab disapa Cak Gondrong ini.
Cak Gondrong menjelaskan bahwa, sepantasnya seorang pemimpin itu harus konsisten, dengan memberikan teladan, dengan mentaati aturannya, agar rakyat tidak membangkang terhadap kebijakan pemerintah. "Kalau seperti ini kan, tidak baik,"jelas anggota Komisi C DPRD Jember ini.
Untuk itu, Cak Gondrong berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Sehingga kedepannya Bupati harus bisa menyesuaikan antara kebijakan dan tindakan. "Karena pemimpin harus jadi memberikan contoh yang baik, kalau seperti ini kan nggak baik namanya,"pungkasnya. (hms/naw/eros).
