Translate

Iklan

Iklan

Disambut Positif, KKN UIN KHAS Jember Posko 42 Kaliglagah Terapkan Strategi “Khas”

7/13/22, 19:34 WIB Last Updated 2022-07-13T12:34:32Z


Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Selasa, 28 Juni 2022 merupakan momentum penting bagi 15 peserta KKN UIN KHAS Jember yang tergabung dalam Kelompok 42 yang ditempatkan di wilayah Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.

Sebab, Kades Murniaji menyambut positif kehadiran peserta KKN PAR (Partisipatory Action Research) hingga 7 Agustus 2022. Menurutnya banyak potensi desa yang bisa dikembangkan mahasiswa menjadi kekuatan ekonomi masyarakat, diantaranya buah manggis.

 “Menurut saya, manggis itu salah satu komoditas yang potensial. Misalnya, bagaimana agar nantinya dapat panen secara rutin, kemudian diberdayakan oleh pengusaha di Jember. Karena selama ini, masih banyak pengusaha dari luar yang membeli buah manggis dari petani langsung, misalnya dari Tasikmalaya,” katanya di hadapan para mahasiswa peserta KKN.

Pihaknya berharap kepada para mahasiswa untuk bisa bersama-sama mendukung kegiatan positif masyarakat Kaliglagah. Selain manggis, warga juga bercocok tanam dan juga berkebun. “Dipersilahkan, mahasiswa untuk bisa membantu apa yang bisa dilakukan untuk membantu warga,” ujaranya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Posko 42, Dr. Kun Wazis, S.Sos., M.I.Kom memberikan apresiasi positif atas sambutan hangat Kades Kaliglagah. Sesuai dengan misi KKN PAR untuk bersama-sama warga memecahkan problematika masyarakat selama 42 hari, maka peserta KKN akan siap bekerja sama dengan warga.

“Terima kasih kepada bapak Kades, selanjutnya kami sampaikan bahwa para mahasiswa dalam KKN PAR ini sifatnya belajar bersama warga untuk bisa membantu memecahkan problematika yang ada. Misalnya tadi bagaimana agar manggis ini menjadi “branding” warga Desa Kaliglagah, dikenal luas dan menjadi kekuatan pendapatan warga yang diandalkan,” kata dosen tetap UIN KHAS Jember ini.

Untuk itu, kata Kun Wazis, strategi yang dipilih KKN Kaliglagah ini adalah strategi KHAS, yakni singkatan dari Kolaborasi, Harmoni, Aksi Bersama, dan Spiritual. Kolaborasi adalah bentuk kerjasama antara mahasiswa dan warga desa untuk saling mendukung program dan kegiatan di desa.

“Kolaborasi yang dilakukan peserta KKN adalah dengan menjalin komunikasi yang baik dengan warga, terutama kepala desa. Selain itu, kami selalu koordinasi terkait dengan berbagai kegiatan yang akan dilakukan, misalnya kegiatan pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya di desa Kaliglagah,” ujar Dr. Kun, panggilan akrabnya.

Harmoni, kata Dr. Kun, merupakan sikap dan tindakan mahasiswa KKN untuk menjaga keharmonisan selama KKN di Kaliglagah, baik harmonis dengan warga maupun sesama anggota kelompok. Harmoni juga ditampilkan dalam sikap menghormati perbedaan budaya yang ada di lingkungan, dan menghargai pandangan yang beragam di masyarakat Kaliglagah.

“KKN PAR ini berbasis kebutuhan warga, maka menjaga harmoni itu penting, karena bisa jadi perspektif mahasiswa dan warga berbeda, tetapi kedua perbedaan itu bisa sama-sama dihormati dan dihargai,” kata pria yang juga Ketua Prodi S2 KPI Pascasarjana UIN KHAS Jember ini.

Aksi Bersama, lanjut Dr. Kun, merupakan output kolaborasi dan harmoni, dimana kegiatan warga dengan mahasiswa bisa dilakukan secara bersama-sama. Aksi bersama ini bisa dilakukan sejak awal pengkajian desa Kaliglagah.

Misalnya mulai dari teknik pemetaan (mapping), penelusuran lokasi (transektor), membuat kalender musim (seasional calendar), bagan hubungan kelembagaan (diagram ven), merekonstruksi alur sejarah (time line), membuat analisis perubahan dan kecenderungan (trend and change), membuat analisis pohon masalah dan tujuan/ harapan, membuat bagan peringkat (matrix rangking), dan membuat diagram alur.

“Dengan kolaborasi dengan warga dan saling menjaga harmoni, maka aksi bersama itu akan terwujud sesuai dengan keinginan mahasiswa dan kebutuhan warga,” kata Dosen Fakultas Dakwah ini.

Strategi Khas yang terakhir adalah Spiritual yang merupakan perwujudan dari misi kampus Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq  untuk menjaga diri dengan semangat/ spirit Islami, yakni menjalan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, yakni memberikan rahmat kepada seluruh warga.

Untuk itu, kata Dr. Kun, selama di lokasi KKN, nilai spiritual ajaran Islam harus dikedepankan sebagai bentuk syiar kepada warga. Diantara nilai spiritual Kiai Haji Achmad Siddiq itu ada empat pilar, yakni kerjakan shalat berjamaah, baca/ amalkan Al Quran, senantiasa bershalawat, dan tidak berbuat dzalim.

“Salah satu implementasi tidak dzalim itu adalah membantu warga yang membutuhkan, bukan malah merendahkan warga yang kurang mampu. Kita yang memiliki ilmu bisa berkolaborasi, belajar bersama warga agar ilmu kita bermanfaat, sehingga ilmu ini tidak digunakan untuk mendzalimi orang lain,” katanya. (*)

Ketrangan foto:

SINERGI: DPL Dr. Kun Wazis, S.Sos., M.I.Kom menyerahkan majalah kampus UIN KHAS Jember kepada Kepala Desa Kaliglagah Murniaji dalam penyerahan mahasiswa KKN, Selasa 28 Juni 2022 di Desa Kaliglagah Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.

KOLABORASI: Kepala Desa Kaliglagah Murniaji saat berkomunikasi dengan peserta KKN Posko 42.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Disambut Positif, KKN UIN KHAS Jember Posko 42 Kaliglagah Terapkan Strategi “Khas”

Terkini

Close x