Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 40, Sanggar Tari Hastarini Sabtu (4/3/2023) malam Gelar East Java Culture Festival di Jember Town Square.
Pertunjukan Culture fiesta Sanggar Tari Hastarini legendaris kota karnaval dunia bertema “Menyangkal Sangkakala berusia 40 tahun lebih yang digelar rutin setiap tahun pada bulan Maret ini dimaksudkan guna melestarikan seni dab budaya lokal Inbdonesia dari gerusan seni dan budaya barat.
“Fokusnya tari tradisional, tapi ketika dibutuhkan modern siap. Saya sih berharap, para milenial tetap mau belajar dan mengenal tradisi negara sendiri dulu, baru belajar yang lain, enggak masalah,” kata pemilik yang sekaligus pelatih sanggar tari Hastarini, disela-sela acara di Jember Town square.
Saat ditanya apa masuknya seni tradisi luar berdampak atau titinggalkan para generasi melenial, dan membuat seni tradisional surut?. Kata Wanita yang akrap disapa Bu Ninin ini ada, tapi masih eksis, karena masih ada para seniman yang tetap menggalakkan.
Terbukti sanggar yang diwariskan orang tuanya, hingga kini masih eksis, anak didiknya kini ada sekitar 60 anggota, bahkan untuk mencari 1000 peserta tari masal pada pembukaan Porprov di Jember, tahun 2022 lalu tidak begitu sulit. “Alhamdulillah, sering juara 1 atau 2 tingkat Jatim” Jelasnya.
Pantauan media ini bahwa banyak seni dan budaya yang ditampilkan diaantaranya, tari gandrung, ganongan, reok dan lain sebagainya “Rencananya bulan Mei kita kembali mengge;lar Tari Masal. Harapan saya generasi melinial mau belajar seni budaya tradisionmal , (eros).