Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Hari Putri Lestari prihatin masih banyaknya Kepala Desa (Kades) terjerat kasus korupsi Dana Desa (DD).
Bahkan, sudah ratusan yang berurusan dengan hukum. Bahkan tidak sedikit yang di bui. Akibatnya mereka merasa ketakutan. lebih-lebih adanya teror baik dari oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), oknum media dan oknum yang menngaku-mgaku dari Aparat Penegak Hukum (APH).
“Intinya karena banyak Kades masuk penjara, mereka istilahnya, merasa ketakutan” kata Anggota komisi A DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan asal Daerah Pemilihan (Dapil) V (Jember – lumajang) yang akrab disapa HPL usai Wokshop di salah-satu hotel di Jember Senin (24/7/2023)
Maraknya kasus ini lantaran minimnya pembinaan. “Makanya saya meggelar Wokshop ‘Pencegahan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengelolaan Dana Desa’ untuk kepala desa dan OPD terkait dengan menghadirkan pakar hukum Prof Dr M Arif Amrullah, SH, M.Hum dan Drs. Supranoto M.Si., Ph.D
Menruutnya, acara ini hanya pematik. “Saya berharap pemerintahan kabupaten lebih intens, Kami yang di DPR Provinsi itu saja setahun bisa dua kali, masa di desa itu hanya setahun sekali bahkan ada yang beberapa tahun tidak ikut”, jelas mantan aktivis buruh perempuan Sapulidi ini.
Ia berharap jangan biarkan mereka itu berjalan sendirian. Sebelum malakukan kesalahan, kepala Desa ini perlu mendapatkan bimbingan intensif melalui pendidikan dan pelatihan atau Bimbingan Teknis (Bimtek) berkelanjutan, disamping itu juga perlu diingatkan, Ini loh akan jadi masalah.
“jadi menurut saya yang paling penting itu adalah pencegahan dari pada penindakan. Jadi sebelum tindakan tegas diperlukan bimbingan, Untuk itu jika ada kades bermasalah yang paling bertanggung jawab awal adalah pendamping desa kemudian OPD terkait,” lanjutnya. (eros).