Translate

Iklan

Iklan

Mengolah limbah menjadi pupuk berkah; Polije Memberikan Pelatihan Pemanfaatan Limbah di Tefa Beras Sehat

9/19/23, 07:04 WIB Last Updated 2023-09-19T00:04:03Z

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tim Dosen Polije yang terdiri dari Jumiatun, Rindha Rentina Darah Pertami, Damanhuri, Tirto Wahyu Widodo bersama mahasiswa program studi teknologi produksi tanaman pangan melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di teaching factory (TEFA) beras sehat Politeknik Negeri Jember.

Kegiatan ini dilaksanakan melihat potensi SDA dan SDM di Politeknik Negeri Jember. Ketersediaan bahan organik limbah dari pertanian dan pertanian belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan ketrampilan dalam memanfaatkan limbah tersebut menjadi pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September-November 2023 bertempat di TEFA beras Politeknik Negeri Jember yang diikuti oleh 10 peserta.

Pada analisis situasi mitra, Rindha selaku anggota tim mengatakan permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah penanganan limbah pertanian (sekam padi) dan limbah peternakan (kotoran sapi) yang belum dimanfaatkan dengan baik.

Masih banyak petani mitra yang belum memanfaatkan sekam padi jika dapat dijadikan pupuk organik nilai ekonomi yang lebih tinggi. Sekam padi mengandung banyak nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Hal ini menjadi dasar dilaksanakannya kegiatan pengabdian berupa pemanfaatan sekam padi sebagai bahan baku pupuk organik berkualitas. Pupuk organik nantinya dapat digunakan oleh petani dalam proses pemupukan pada budidaya tanaman.

Pupuk organik dapat meningkatkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, penggunaannya yang ramah lingkungan, tidak memerlukan banyak biaya, dan proses pembuatannya mudah. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang tetap memberikan dampak positif yaitu dapat memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologi pada tanah serta produk yang dihasilkan juga aman bagi kesehatan.

Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta dari mitra tefa dan perwakilan mahasiswa yang mengikuti kuliah produksi padi dan penyuluh pertanian. kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB diawali dengan sambutan kemudian dilanjut dengan penyampaian materi mengenai cara pembuatan pupuk organik berbahan dasar sekam padi.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dan sesi diskusi antara mitra dengan pemateri mengenai pembuatan pupuk organik. Setelah itu, mitra dan mahasiswa diarahkan ke melihat proses pembuatan pupuk organik.

Pembuatan pupuk organik yang berkualitas SNI menggunakan bahan-bahan sekitar yang mudah didapatkan seperti kotoran sapi, sekam padi, dan biodekomposer. Damanhuri dan Tirto selaku anggota tim mengatakan bahwa proses fermentasi kompos menggunakan biodekomposer lebih cepat yaitu berkisar 28-35 hari setelah fermentasi dilakukan.

Pupuk kompos dikatakan siap digunakan ketika mengalami perubahan warna menjadi coklat kehitaman, suhu normal, tekstur remah,  bau yang tidak menyengat. Pupuk organik berkualitas SNI mengandung C/N 10-20%, bahan organik 27-58%, pH 6.8-7.49, N : 0.40%, P : 0.1%, karbon : 9.80-32%.

Dengan program pengabdian, Jumiatun selaku ketua berharap mitra mendapat tambahan keterampilan tentang pentingnya pengembangan sumberdaya alam lokal potensial yang berada di lingkungan sekitar.

Selain itu, mitra juga diharapkan mendapatkan motivasi dan semangat untuk membuat produk olahan limbah menjadi prospek ide yang meningkatkan kesejahteraan Masyarakat, dan mitra juga dapat mengaplikasikan pupuk tersebut dalam budidaya padi yang ramah lingkungan. (*)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mengolah limbah menjadi pupuk berkah; Polije Memberikan Pelatihan Pemanfaatan Limbah di Tefa Beras Sehat

Terkini

Close x