![]() |
Atlet silat UKM Tapak Suci Universitas Jember. (Foto: Humas Unej) |
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Jember (Unej) membuktikan taji di arena Kejuaraan Wilayah Tapak Suci Jawa Timur. Tak hanya membawa pulang satu medali emas, mereka juga mengantar atlet andalannya, Abilia Dwi Susanti, dinobatkan sebagai Pesilat Terbaik Putri Kategori Dewasa, sebuah prestasi yang membuka peluang besar bagi Unej tampil di Kejuaraan Dunia (Kejurdun) Tapak Suci pada Juli mendatang.
Ajang yang berlangsung di GOR Remaja Surabaya pada 1–4 Mei 2025 ini merupakan seleksi resmi menuju Kejurdun Tapak Suci yang dijadwalkan berlangsung di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang. Delapan pesilat Unej turun berlaga, dan tiga di antaranya berhasil membawa pulang medali.
Selain Abilia, pasangan Muhammad Hemirsyah Putranda Fadel dan Ustina Urfania menyumbangkan medali perak di nomor ganda campuran seni jurus Lembu, sementara medali perunggu diraih oleh Raihan Febriansa di kelas tanding. Kemenangan ini menempatkan UKM Tapak Suci Unej di jalur potensial untuk mengamankan tiket mewakili Jawa Timur di ajang dunia.
Raihan Febriansa, mahasiswa Fakultas Hukum Unej yang juga menjabat sebagai Ketua UKM Tapak Suci, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari pembinaan jangka panjang yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya regenerasi, pemantauan konsistensi latihan, hingga seleksi teknis yang ketat di internal UKM.
“Kalau dalam satu kategori ada lebih dari satu atlet yang layak, kami adakan sparring untuk melihat siapa yang paling siap secara fisik dan teknik,” ungkap Raihan.
Tak hanya itu, pihaknya juga rutin mengikutkan atlet pemula dalam berbagai kejuaraan level bawah demi menambah jam terbang dan mental tanding.
Menjelang Kejurdun, UKM Tapak Suci Unej telah membentuk tim khusus dan menjalankan program latihan intensif selama satu hingga dua bulan dengan frekuensi latihan lima kali seminggu. Fokus utama latihan mencakup penguatan fisik, peningkatan massa otot, dan pengasahan teknik bertarung.
Namun, menurut Raihan, tantangan tidak hanya datang dari lawan tanding, tapi juga dari dalam diri atlet sendiri. “Latihan intensif kadang menimbulkan kejenuhan. Belum lagi kedisiplinan soal pola makan, misalnya harus menghindari makanan pedas dan es, masih jadi kendala,” ujarnya.
Abilia Dwi Susanti, sebagai peraih emas dan gelar pesilat terbaik, menjadi harapan besar Unej untuk bisa tampil di Kejurdun. Menurut Raihan, pelatih sudah menyiapkan program khusus untuk memastikan Abilia tampil dalam kondisi prima, baik fisik maupun teknik, saat pengumuman tim Kejurdun resmi dilakukan.
Prestasi ini tak hanya menjadi kebanggaan UKM Tapak Suci, tetapi juga kontribusi nyata terhadap pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Unej. Raihan menegaskan komitmen organisasinya untuk terus mencetak prestasi tanpa mengesampingkan kualitas dan karakter anggota.
“Kami ingin UKM ini besar, tapi tetap menjunjung pembinaan yang berkarakter. Harapannya, UKM Tapak Suci Unej bisa terus mencetak atlet berprestasi dan mengharumkan nama kampus di tingkat nasional bahkan internasional,” pungkasnya. (eros)