Jember – Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, baru saja menjadi saksi bisu kemeriahan ajang bergengsi "Sound Horeg LA". Lomba miniatur sound system yang sukses menarik perhatian publik ini tidak hanya menjadi wadah unjuk gigi bagi para pegiat audio, tetapi juga menjadi pendorong roda perekonomian lokal. Dengan total 32 peserta dari berbagai daerah, acara ini diselenggarakan atas prakarsa visionary Muhammad Ridwan, Kepala Desa Petung.
Antusiasme Peserta dan Kebanggaan Kepala Desa
Sejak pagi, suasana di Desa Petung sudah terasa berbeda. Deru mesin generator dan dentuman bass dari puluhan miniatur sound system mulai memenuhi udara, menandakan dimulainya persiapan lomba. Para peserta, yang datang dari berbagai penjuru, tampak sibuk merakit dan menyetel perangkat mereka, menunjukkan dedikasi dan kecintaan yang mendalam terhadap hobi unik ini.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, Kepala Desa Muhammad Ridwan tak dapat menyembunyikan rasa bangga dan senangnya. "Saya sungguh bangga dan senang melihat antusiasme peserta yang luar biasa. Ini membuktikan bahwa hobi miniatur sound system memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat, bahkan mampu menyatukan kita semua di Desa Petung ini," ujar Pak Kades. Ia juga menambahkan bahwa acara ini merupakan cerminan dari semangat kebersamaan dan kreativitas yang tumbuh subur di desanya, serta menjadi ajang untuk memperkenalkan Desa Petung ke kancah yang lebih luas.
Perhatian Khusus dari Aktivis Seni Jember
Gelaran "Sound Horeg LA" tidak luput dari perhatian Saiful Bahri, seorang aktivis seni terkemuka di Jember. Saiful Bahri, yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap perkembangan seni dan budaya lokal, hadir langsung di lokasi untuk menyaksikan kemeriahan acara. "Ini adalah fenomena yang menarik.
Miniatur sound system, meskipun terkesan sebagai hobi niche, ternyata memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sebuah festival yang meriah. Saya melihat adanya kreativitas tinggi dari para peserta dalam meracik suara, dan ini patut diapresiasi sebagai bagian dari ekspresi seni," tutur Saiful Bahri. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus didukung dan dikembangkan, tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai ruang kreasi dan inovasi.
Mengangkat Perekonomian Desa Melalui UMKM
Lebih dari sekadar lomba, "Sound Horeg LA" juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Desa Petung. Sepanjang area lomba, berjejer rapi tenda-tenda UMKM lokal yang menjajakan berbagai produk, mulai dari kuliner tradisional, minuman segar, hingga kerajinan tangan khas desa. Para pedagang tampak sibuk melayani pembeli yang tak henti-hentinya berdatangan, memanfaatkan keramaian acara untuk meningkatkan pendapatan mereka.
"Alhamdulillah, omzet jualan saya hari ini meningkat drastis. Ramai sekali pembeli," ujar Ibu Siti, salah seorang pedagang makanan yang terlihat sumringah. Kehadiran ribuan pengunjung, baik dari kalangan peserta, penonton, maupun masyarakat umum, benar-benar memberikan angin segar bagi para pelaku UMKM. Hal ini sejalan dengan visi Kepala Desa Muhammad Ridwan yang ingin menjadikan setiap event di Desa Petung sebagai motor penggerak ekonomi lokal, memberdayakan masyarakat, dan mengurangi angka pengangguran.
Secara keseluruhan, "Sound Horeg LA" sukses besar. Tidak hanya menghadirkan kompetisi yang sengit dan menghibur, tetapi juga membuktikan bahwa sebuah acara lokal mampu memberikan dampak multi-dimensi, mulai dari hiburan, wadah ekspresi seni, hingga penggerak roda perekonomian. Keberhasilan ini tentu menjadi motivasi bagi Desa Petung untuk terus berinovasi dan menyelenggarakan acara-acara serupa di masa mendatang.
Apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang jenis-jenis miniatur sound system yang dilombakan atau ingin tahu rencana event selanjutnya di
Desa Petung? (r1ck)
