![]() |
Korban, berinisial RZ, siswa asal Kecamatan Ambulu, dilaporkan mengalami kekerasan yang diduga dilakukan oleh teman sekelasnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Desember 2024 dan telah dilaporkan ke Polres Jember dengan nomor laporan STPM/B/503/XII/2024/SPKT/POLRESJEMBER.
Dari rekaman kamera pengawas (CCTV), terlihat korban digendong oleh Empat siswa lainnya, kemudian dipukul oleh pelaku utama berinisial TQ yang disebut sebut anak dari Guru sekolahan setempat.
Akibat kejadian itu, korban mengalami tekanan psikologis hingga memutuskan untuk berhenti sekolah dan pindah ke lembaga pendidikan lain.
“Anaknya sudah pindah, kejadiannya hampir satu tahun. Tapi pelaku yang katanya anaknya dari guru di lingkungan sekolah itu, masih tetap di bersekolah dan terlihat tidak ada sanksi yang jelas. Ini yang kami nilai tidak adil,” ujar IP, keluarga korban, Senin (27/10/2025).
Kasus ini sempat diupayakan penyelesaian melalui mediasi di Polres Jember antara kedua belah pihak, namun tidak tercapai kesepakatan. Proses hukum dilaporkan masih berjalan.
Pihak MTs Negeri di Jember, melalui Wakil Kepala Bidang Kehumasan, Abdul Barri, menyatakan bahwa sekolah dan pihak ma’had telah melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap siswa yang terlibat.
“Saya kira persoalan tersebut sudah selesai, karena keduanya sudah saling memaafkan, baik saat di Polres maupun di sekolah. Korban tidak kami keluarkan, tetapi mengundurkan diri. Sementara pelaku masih bersekolah di sini,” kata Barri.
Ketika ditanya mengenai sanksi terhadap pelaku, Barri menyebut bahwa sanksi sudah diberikan, namun tidak menjelaskan bentuknya.
“Kalau siswanya sudah kami sanksi, tapi untuk detailnya bukan kewenangan kami. Itu ranahnya pihak ma’had,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa siswa lain mengaku tidak mengetahui adanya sanksi terhadap pelaku utama. Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penanganan kepolisian.
Keluarga korban berharap agar proses hukum dapat berjalan adil dan memberikan efek jera serta menjadi pelajaran bagi sekolah dalam mencegah tindakan perundungan di lingkungan pendidikan. (Wahyu)


