Selamat Hari Jadi Jember ke 96

https://draft.blogger.com/blog/page/edit/1360945809311009771/7858131956542366929

Translate

Iklan

Gagas Desa Wisata, Pantai Paseban Diproyeksikan Jadi Magnet Destinasi Baru di Jember

Majalah Gempur
Sabtu, 22 November 2025, 20.44 WIB Last Updated 2025-11-22T13:47:16Z
Desa Wisata, Pantai Paseban, Destinasi Baru, Pemkab Jember, Gus Fawait
Bupati Jember, Muhammad Fawait, saat bersilaturahmi bersama umat Hindu di Area Persembahyangan Upacara Melasti, kawasan pesisir Pantai Paseban, Desa Paseban Kecamatan Kencong, Sabtu (22/11/2025). (Foto: Istimewa)

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com - Gagasan menjadikan Desa Paseban di Kecamatan Kencong sebagai Desa Wisata mulai menguat. Pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten melihat potensi kawasan pesisir itu sebagai destinasi baru yang mampu menggerakkan ekonomi warga sekaligus memperkaya peta wisata Jember bagian barat.

Kepala Desa Paseban, Satupan, menjelaskan bahwa konsep Desa Wisata bukan sekadar penataan Pantai Paseban, tetapi transformasi menyeluruh berbasis partisipasi masyarakat. Menurutnya, antusiasme warga dan arus wisatawan yang stabil selama ini adalah modal untuk naik kelas.

“Desa Wisata itu bukan tentang spot foto. Kami ingin pengalaman yang utuh: kuliner pesisir, atraksi budaya, hingga edukasi lingkungan. Dampaknya lebih luas dan memberdayakan masyarakat,” ujarnya.

Meski begitu, Satupan mengakui ada tantangan besar. Sebagian area pantai masih berstatus tanah negara sehingga desa membutuhkan kepastian legalitas untuk bisa mengeksekusi rencana jangka panjang.

“Kami butuh payung hukum yang jelas agar tidak menyalahi aturan. Legalitas penting supaya desa bisa membangun fasilitas wisata yang terencana,” katanya.

Desa juga mencatat persoalan kiriman sampah dari dua sungai yang bermuara ke Paseban serta kebutuhan peningkatan akses menuju lokasi wisata. Keduanya dinilai krusial jika Paseban ingin bersaing sebagai destinasi pesisir.

Camat Kencong, Ronny Arvianto, menegaskan dukungan penuh terhadap inisiatif Desa Paseban. Menurutnya, pengembangan berbasis Desa Wisata adalah langkah paling realistis dan berkelanjutan.

“Konsep Desa Wisata membuat pengembangan lebih terarah. Banyak sektor bisa bergerak: UMKM, budaya, lingkungan, dan ekonomi masyarakat. Paseban punya semua modal itu,” kata Ronny.

Ia menilai kehidupan sosial masyarakat pesisir serta keunikan budaya lokal adalah nilai tambah yang bisa dikemas sebagai atraksi.

“Gagasan dari desa sudah jelas. Tugas kita memastikan dukungan regulasi dan pendampingan dari kabupaten agar Paseban bisa naik kelas,” ujarnya.

Dari sisi pemerintah kabupaten, dukungan terhadap Paseban semakin kuat. Bupati Jember, Muhammad Fawait, yang hadir di Paseban melalui agenda Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan (Bungadesaku), menyebut kawasan tersebut memiliki posisi strategis dalam jaringan destinasi Jember.

“Pantai Paseban potensinya besar, tetapi belum tergarap optimal. Kami ingin melihat langsung kebutuhannya agar bisa merumuskan pengembangan ke depan,” kata Fawait.

Selain pesona alam, Fawait menyoroti nilai kultural Paseban yang kerap menjadi lokasi upacara melasti umat Hindu. Potensi budaya ini dinilai berkesinambungan dengan rute penerbangan Jember–Denpasar yang baru dibuka pemerintah kabupaten.

“Ini bisa mempermudah saudara-saudara kita umat Hindu dan wisatawan yang datang ke Paseban atau ke Senduro di Lumajang. Pesawat bisa turun di Jember, lalu mereka melanjutkan perjalanan religiusnya,” ujarnya.

Pemkab Jember juga tengah mematangkan skema pengelolaan destinasi satu pintu dengan harga tiket yang lebih terjangkau. Model ini juga direncanakan untuk diterapkan di Paseban.

“Mudah-mudahan Paseban bisa tumbuh sebagai destinasi unggulan. Kita lihat kondisi lapangannya, lalu kita kerjakan bersama,” kata Fawait. (*)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gagas Desa Wisata, Pantai Paseban Diproyeksikan Jadi Magnet Destinasi Baru di Jember

Terkini

Close x