Jember — Seorang warga Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Abel Dwi Irwanto, dibuat kaget setelah mendapati tumpukan bantuan sosial berupa beras dan minyak goreng masih menumpuk di dalam kantor Lurah Karangrejo. Temuan itu ia dapati saat dirinya mendatangi kantor lurah untuk menanyakan proses penyaluran bantuan yang dinilai tidak merata.
Abel, warga Jalan Piere Tendean, Gang Mojopahit RT 001 RW 004, mengatakan bahwa penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat miskin seharusnya sudah berlangsung lebih dari satu minggu. Namun hingga hari ini, menurutnya, masih banyak paket beras dan minyak goreng yang belum disalurkan kepada warga yang berhak.
“Saya kaget melihat tumpukan beras dan minyak masih ada di kantor lurah. Padahal setahu saya sudah seminggu lebih bantuan itu disalurkan,” ujar Abel.
Kedatangannya ke kantor lurah dipicu oleh kondisi di lapangan. Ia melihat ada tetangganya yang menerima bantuan, namun ada juga warga lain yang kondisinya sama-sama membutuhkan tetapi tidak mendapatkan apa pun. Hal inilah yang membuatnya mempertanyakan transparansi dan ketepatan sasaran penyaluran.
Di kantor lurah, Abel ditemui oleh Zainuri, salah satu anggota Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Kelurahan Karangrejo. Abel menanyakan secara langsung mengapa bantuan tersebut tidak merata dan apa dasar pendataan penerima manfaat.
Kepada Abel, Zainuri menjelaskan bahwa proses penyaluran bantuan sepenuhnya berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Sosial (Dinsos). Ia mengaku tidak memiliki kewenangan untuk mengubah maupun menyeleksi ulang penerima bantuan.
“Saya hanya menerima data dari dinas sosial. Saya tidak pegang data lainnya. Semua data itu dari Dinsos,” ujar Zainuri saat ditanya mengenai warga yang sebelumnya pernah menerima bantuan, namun kini tidak lagi masuk daftar penerima.
Situasi ini memunculkan tanda tanya di kalangan warga mengenai validitas dan pembaruan data penerima bantuan yang seharusnya dilakukan secara berkala. Warga berharap pihak kelurahan maupun dinas terkait dapat memberikan penjelasan terbuka agar tidak terjadi kecemburuan sosial serta memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran.
Dikonfirmasi terpisah lewat saluran WA, Lurah Karangrejo, Nachnuzi Luqman, kepada wartawan mengatakan bahwa beras dan minyak yang menumpuk karena masih banyak penerima bantuan belum ambil ke kelurahan.
"Kami tidak berani untuk menyalurkan kalau penerima belum mengambil. Kami tunggu sampai hari Rabu (3/12) bila mereka belum mengambil kami akan on the road untuk mengantarkan kepada mereka," ungkapnya. (r1ck)
