Situasi Mahasiswa STAIN Jember Gelar Asi Ujuk Rasa, |
Aksi ini
dilakukan, karena pihak rektorat dianggap tidak Trasparasi dalam menggunakan anggaran
keuangan yang diperoleh dari mahasiswa, mereka menduga ada manipulasi anggaran
tersebut. Untuk itu diminta pihak lembaganya untuk memberi laporan data
Keuangan. Demikian ungkap korlap Aksi Abd Rasaq Senin (22/4)
Pasalnya dana
Emergency, Kecelakaan dan mahasiswa sakit tidak pernah di laporkan ke
Mahasiswa, namun setiap tahun nya kami harus bayar. Namun dalam prakteknya tidak pernah kami rasakan. Setiap
tahun ajaran baru mahasiswa harus bayar, dana Infaq Masjid, Rp, 110.000, dana
Emergency, Rp, 75.000, dana Jurnal, Rp 30.000, dana Kode Etik Rp 15.000, dana
Pratikum, Rp 200.000, Per Tahun Total sejumlah 4 34 juta Rupiah.
Masih Kata
Rasaq, Terkait Kuri-kulum yang berubah-rubah, seperti yang terjadi selama ini,
mata kuliah yang masuk di buku pedoman tidak di ajarkan, sebaliknya justru mata
kuliah yang tidak masuk dibuku pedoman mata kuliah, malah diajarkan.´Ujarnya
“Yang saya tau
dana itu tidak bisa di cairkan, namun dana itu tidak hilang, ada di Kas Negara.
Karena dana Dipa Tahun 2013 ini di Blokir sementara, untuk itu masih harus menenggu
dan harus ada pembahasan dengan DPR RI, karena itu wilayah nya Kemendikbud,
Kemenpora, dan Kementrian Agama.
Demikian
disampaiakan Ketua STAIN Jember Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE MM kepada media
ini menanggap tuntutan mahasiwa. Sedangkan Daftar Isian Persetujuan Anggaran (Dipa)
tahun 2012 yang tidak terserap pada akhir tahun harus di kembalikan ke Kas
Negara. Pasalnya sumber pemasukan dari masyarakat menurutnya harus masuk Kas
Negara, tidak ada yang namanya rekening Perorangan, itu tidak diperbolehkan” Ujarnya.
Walaupun dana
belum bisa di cairkan, segala kegiatan kemahasiwaan , harus tetap jalan dengan
harapan ada dana talangan dari pihak luar namun hanya semampunya, Babun meminta
kepada mahasiswa memaklumi bila tidak bisa maximal.
Terkait
Kuri-kulum, Semua itu ada aturan buku pedoman, melihat angkatan tahun berapa,
sementara kemimpinan saya, masih belum
melakukan evaluasi kurikulum itu, Karena masih tersedatnya anggaran namun mantan
ketua Ansor Cabang Jember ini berjanji untuk tahun ajaran 2013, akan mengevaluasi
kuri-kulumnya.
Sementara
Kepemimpinanya di mulai pada bulan Agustus, namun ada 18 aitem, yang belum
terselesaikan oleh Kepemimpinan sebelumnya, Sehingga haru melakukan
terobosan-terobosan untuk menyelesaikan yang belum terbayar.
Dalam Aksinya mereka
ditemui langsung Ketua STAIN Jember, Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE MM, Drs H.
Ahmad Mutohar, MM, Sebagai, Pk II dan Drs H.Sukaro,MPd (PK III). (Edw)