Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Banyuwangi Expo 2013 di Gesibu Blambangan yang dibuka
Bupati Abdullah Azwar Anas, diwarnai kericuan. Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) dari luar kota protes karena dilarang dagang.
Saat
mereka hendak menggelar barang daganganya (jualannya) dihari kedua ditengah area Expo yang dibuka Bupati Banyuwangi Minggu (9/12) dan akan berlangsung hingga 16 Desember 2013 dilarang
oleh Camat Banyuwangi Kota, Abdul Aziz Hamidi.
Beberapa
PKL yang terlanjur menggelar dagangannya di area Expo Kuliner sekitar pukul 16.30 Senin (10/12) tersebut ngotot tidak mau
mengemasi dagangannya. Dalih mereka, dimana-mana ada expo sudah biasa nimbrung
menggelar dagangan demi sesuap nasi.”Kami sudah jauh-jauh datang dari Malang,
Surabaya bahkan Padang, Sumatera, masa dilarang dan tidak boleh membuka
dagangan di sini (Banyuwangi,Red) ?,” keluh Rudi, perwakilan PKL asal kota
Malang.
Sementara Camat Abdul Azis Hamidi, memberikan
penjelasan dan secara tegas melarang para PKL luar kota itu menggelar
dagangannya di areal expo. Karena menurutnya, expo 2013 tersebut diperuntukkan
warga dan masyarakat luas Banyuwangi.”Untuk PKL luar kota Banyuwangi, memang
tidak boleh. Jadi mohon pengertiannya, areal sini (sekitar area kuliner, Red) harus steril dari PKL,”
tandasnya.
Meski
diberikan penjelasan tetap saja para PKL luar kota itu ‘ngeyel’, akhirnya habis
kesabaran Camat Abdul Azis Hamidi, lalu langsung mengontak petugas Satpol PP.
Tidak berselang lama, Ripa’i, komandan Satpol PP yang juga PPNS bersama puluhan
anggotanya datang untuk menertibkan sampai akhirnya mereka
membongkar barang dagangannya dan berangsur-angsur
keluar dari area. (Hakim Said/Sujiono)