Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Belasan pengurus Cabang Olah Raga (Cabor) Senin
malam (22/2) gelar mosi tidak percaya Kepemimpinan Ketua Koni di RM
Palem Garden jalan Panjaitan, Kelurahan Sumber Sari Jember.
Mosi tak percaya ini diikuti
poleh ara pengurus dan Ketua, sesepuh dan pelatih cabor, mulai dari cabang Olah
Raga Pertina, Silem, PGI, IKASI, Percasi, Perkemi, Gabsi, ISSI, Kempo, Pobsi,
Muangtai, Kodrat, dan Silat. Semua diberi kesempatan untuk menyampaikan
ungkapan terkait kepemimpinan Ketua Koni H. Abdul Halim.
Dalam kesempatan itu para
pegiat olah raga di Kabupaten Jember, mengingikan meningkatkan prestasi cabang
olah raga yang mereka geluti. Seperti halnya yang di ungkapkan oleh Mochamad
Tarom dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI).
Pihaknya sering membuat
proposal kegiatan pelatihan namun tidak mendapat respon dan perhatian dari
pengurus Koni. Selain itu bila mendapatkan bantuan dana selalu mengisi dengan kwitansi
kosong. “ Kami hanya disuruh menandantangani
pencairan dana ini dan itu di kwitansi kosong
dua kali,” akunya.
Ketua Pegolef Indinesia
(PGI) Hendra Jaya, yang sudah mengalami tiga kali pergantian pimpinan, sebagai
atlit golf kacah Internasional, puluan mendali yang didapatkan salah satunya
mendali emas dikejuaraan Asean di Thailand. Namun dirinya bangga didalam hati.
Tahun 2015 lalu dirinya mengikuti kejuaraan di Thailand dan hanya mendapatkan bantuan sebesar 7,5 juta dan
beberapa kejuaraan lainnya yang telah diikuti.
Hal yang tidak jauh
berbeda yang diungkapkan oleh pelatih Cabang Anggar Okik, saat membutuhkan
biaya untuk pemberangkatan team. Untuk kejuaraan daerah tidak ada bantuan,
sehingga mengurungkan niat memberangkatan atlit di Kejuaraan Pekan Olah Remaja
(POR).
“Karena minim pendanaan,
sehingga atlit anggar merasa tidak diperhatikan. Dengan demikian para atlitnya
yang sudah berprestasi hengkang keluar daerah lain mencari yang menjajikan,” paparnya.
Selain itu Imron Cayadi
dari Cabor Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), menyampaikan pengurus
Percasi hanya mendapatkan sebagian dari dana pembinaan yang dijanjiakan. “ Kami
dijanjikan mendapat bantuan dana dua puluh juta namun hingga akhir tahun
anggaran 2015, hanya mendapat bantuan sepuluh juta. Tapi diminta untuk membuat
laporan seperti janji awal dua puluh juta,” ungkap Imron.
Imron menambahkan prestasi
di tahun 2015, Percasi mendapatkan dua emas dua perak. Saat awal dijanjikan
dana pembinaan 30 juta namun tidak pernah terwujud.
Sementara Okik yang
mendampingi Agus Sakera sebagai Ketua Cabor Muang Thai penggagas Ccngkruan
mengatakan semua cabang menginginkan memajukan cabor masing-masing, namun masih
belum mendapatkan dukungan dari Induk Organisasi Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Jember.
Sehingga pada kesempatan
kali ini para pengurus dan tokoh Cabang olah raga, mengeluarkan ungkapan yang
terpendam. “ Karena dari pihak Koni sendiri dalam satu tahun belum pernah ada
rapat pengurus Cabor,” pungkas Okik mantan atlit sebagai Koordinasi Lapangan.
(midd)