Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.COM – Ratusan warga
binaan lembaga pemasyarakatan (WBP) Banyuwangi menyatakan ikrar bersama bahwa
mereka tidak akan menggunakan narkoba dan sejenisnya, menentang keras adanya
peredaran narkoba, dan sejenisnya, serta siap membantu dan bekerja sama dengan
petugas untuk memberantas narkoba.
Bahkan didalam akhir
ikrarnya, ratusan WBP tersebut siap mendapatkan sanksi hukum dan sanksi moral
apabila terbukti mengedarkan atau menggunakan narkoba didalam Lapas Banyuwangi.
“Ini bentuk komitment kami bersama para WBP,” sebut Andah Wibisono, selaku
ketua Tim Kreatif Lapas Banyuwangi, dalam sambutannya Sabtu siang (14/4),
bertempat di aula Saharja, didalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi
Sementara Kalapas Krismono,
menyatakan suka citanya dan dengan bangganya memberikan apreasi begitu tinggi
atas kebulatan tekad dalam bentuk ikrar WBP yang dikomandani Andah Wibisono.
“Saya benar-benar tidak meragukan ikrar yang saudara-saudara nyatakan, dengan
ini pula saya akan memberikan dukungan sepenuhnya atas kegiatan-kegiatan
lainnya didalam Lapas beserta jajaran yang ada,” ujar Kalapas asal Jawa Tengah,
yang dikenal punya visi dan misi mereformasi Lapas Banyuwangi, itu.
Tampak dalam undangan pada
Sabtu siang kemarin, direktur RSUD Blambangan Dr. Taufik, ketua Granat
Banyuwangi, dan para pengurusnya. Sementara Kapolres Banyuwangi, cq. Kasat
Narkoba AKP Watiyo, yang sedianya hadir ternyata tidak nampak batang hidungnya.
Dalam kesempatan kemarin, Dr.
Taufik, yang sebelumnya juga menjabat sebagai direktur RS NU Mangir, Rogojampi,
tersebut memberikan tali asih kepada WBP yang diwakili Andah Wibisono, selaku
ketua tim kreatif Lapas Banyuwangi. “ Berangkat saya kesini karena bentuk
kepedulian, jadi jangan dipandang nominalnya bantuan yang saya berikan kepada
WBP ini,” ucap Taufik, yang juga dokter ahli (spesialis) sexsualitas itu. Mantan Wabup Banyuwangi, Yusuf Nuris atau yang
biasa disapa Gus Yus, era Bupati Ratna Ani Lestari, terlihat memimpin doa penutup.
Memenuhi aula pada Sabtu siang kemarin, Eko
Sukartono, mantan wakil ketua DPRD Banyuwangi yang kesandung kasus korupsi
kapal sri tanjung, H. Effendi, mantan Kades Pengatigan, Rogojampi, yang juga
terkena kasus korupsi pembebasan tanah Lapter, dan hadir pula mantan Bupati
Bupati Samsul Hadi, kendati dalam kondisi kurang sehat. (Hakim Said dan Agus
Wahyudi)