Translate

Iklan

Iklan

Warga Jember Khawatir, Seni Musik Patrol Akan Diklaim "Malaysia" Negara Lain

7/29/12, 08:55 WIB Last Updated 2012-08-29T17:49:14Z
"Agar keberadaan Seni Tradisional, Musik dan Budaya lokal dapat tumbuh dan berkembang Pemkab Jember dan para pelaku usaha diharapkan segera turun tangan dan mau melakukan pembinaan terhadap mereka". (Pengamat seni dan budaya, Iwan Kusuma)

Jember, MAJALAH-GEMPUR.COM Kesenian tradisional music patrol yang konon muncul sejak puluhan tahun silam ini kurang mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah. Sehingga kesenian yang di klaim sebagai music tradisional khas Kabupaten Jember Jawa Timur ini tidak mengalami perkembangan yang siknifikan bahkan terkesan berjalan ditempat. Kalau hal ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan, lambat laun akan musnah dan diklaim oleh bangsa lain.

“Seharusnya Pemkab Jember lah bertanggungjawab atas kelestarian seluruh seni dan budaya. Bukan hanya music patrol, tetapi juga semua jenis seni, musik dan budaya yang hidup serta berkembang di kabupaten Jember“ Demikian ungkap pengamat seni dan budaya Jember, Iwan Kusuma saat ditemui Gempur Minggu pagi (29/7) di depan Pemkab Jember. Untuk menyelamatkan seni dan budaya ini, Iwan berharap Pemkab dan para pelaku usaha Jember mau turun tangan dan membina kesenian ini. Harapnya.

“Perhatian Pemkab Jember terhadap seni dan budaya masih sangat minim. Hal ini terlihat kegiatan ini masih belum mendapatkan tempat yang proporsional dari pemkab, termasuk dalam rangkaian acara Bulan Berkunjung Jember (BBJ) kemaren”. Tambah salah-satu aktivis UKM Kesenian Universitas Jember. Bahkan berdasarkan isu yang diterima Gempur, alasan agenda seni lokal dan budaya tradisional ini tidak mendapatkan tempat dalam rangkaian BBJ dikarenakan tidak adanya anggaran.

“Awas, Ancaman Malaisia Klim Musik Patrol” Inilah bentuk kekecewaan sekaligus peringatan yang juga dirasakan oleh salah-satu peserta grub seni music patrol Bloker Jember Putra, yang ungkapkan melalui tulisan di kostumnya. “Tulisan ini kita buat tidak lain karena kecintaan kita kepada music patrol, jika tidak dilestarikan tidak menutup kemungkinan music kita akan di klim oleh Malaysia. Tutur Eko, salah satu peserta grub patrol ini.

Ironisnya selama ini kegiatan karnaval seni music patrol mulai tahun 2000 diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian (UKMK) Universitas Jember, bukan Pemkab Jember. Acara yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan yang sebelumnya merupakan tradisi warga jember selama bertahun guna membangunan warga untuk makan sahur Ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap musik patrol, disamping untuk melestarikan tradisi dan wadah kreatifitas untuk mengembangkan music ini," ungkap ketua Panitia Elvira.

Acara ini juga dimaksudkan untuk memelihara kesenian khas Jember, supaya tidak punah. “Musik patrol ini harus menjadi kesenian khas Jember yang patut dibanggakan. Untuk itu keberadaannya harus dilestarikan" Tambah Ketua UKMK, Halim Bahris.

Berdasarkan pantauan dan data yang dihimpun Gempur bahwa Tiap tahun jumlah peserta festival dan karnaval musik patrol jumlahnya tidak pernah lebih dari 20 peserta. Jumlahnya hanya berkisar antara 12 sampai 17 peserta. Sementara untuk Festival Karnaval yang ke 12 (tahun 2012 ini; red) di ikuti oleh 16 peserta.

Usai dilepas Pembantu Rektor III Unej, M. Sholeh Sabtu (28/7) sekitar pukul 21.30 WIB dari ''double way'' Unej, Setiap peserta membawakan lagu kebangsaan atau lagu ''Olle Ollang'' dan lagu "Klambi Mera" sebagai lagu wajib. Disamping lagu lain seperti Qasidah, Madura, banyuwangian, dangdut hingga lagu daerah, untuk lagu bebas. 

Peserta karnaval musik patrol ini berjalan sekitar 15 kilo meter melalui sejumlah ruas jalan yakni Jalan Kalimantan-Jalan Mastrip-Jalan PB Sudirman-Jalan Ahmad Yani-Jalan Trunojoyo-Jalan Samanhudi-Jalan Sultan Agung dan berakhir di alun-alun depan Pemkab Jember Minggu (29/7) sekitar pukul 2 pagi. (eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Warga Jember Khawatir, Seni Musik Patrol Akan Diklaim "Malaysia" Negara Lain

Terkini

Close x