Orang tua dari anak 4 (empat) bersaudara dari pasangan suami-istri Paiman dan Fatima yang tinggal di Dusun Sumber Duren RT 002 RW 003
Desa Glagah Wero Panti Jember Jawa Timur ini tidak bisa berbuat banyak, karena mereka tergolong masyarakat yang kurang mampu
(serba kekurangan) bahkan namanya teresgister di buku Desa Glagahwero. sehingga tidak
mampu membiayai operasi di rumah sakit, terpaksa Nabia hanya dibiarkan
tergeletak dirumahnya dan hanya dirawat seadanya. “jangankan untuk biaya ke
rumah sakit mas, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja, alhamdulilah kalau
bisa menculupi. Keluh Paiman ayah Nabia kepada media ini.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari menurut Paiman
diperoleh dari penghasilan mencari pasir disungai Dinoyo Desa Glagahwero,
itupun kalau keadaannya memungkinkan untuk bekerja, kalau sakit maka sang Istri
yang harus menggantikan posisi mencari nafkah untuk menghidupi 6 anggota
keluarganya, terkadang perhari mereka hanya menghasilkan Rp. 20.000 sampai Rp. 25.000 untuk biaya makan, sekolah
dan biaya lain-lain. Sehingga kami terpaksa membiarkan Nabila tergeletak
dirumahnya. Keluhnya.
Berdasarkan informasi dari
pihak RSU Dr. Soebandi Jember yang diterima keluarga bahwa Rumah Sakit dr Subandi Jember hanya bisa
menanggung biaya kamar dan Operasi saja yang gratis. Sementara untuk alat yang akan dipasangkan di kepala Nabia dan
obat biusnya harus ditanggung oleh keluarga. Keluarga
harus menyiapkan anggaran sebesar 8 juta rupiah. 5 juta rupiah untuk
alat yang akan dipasangkan di kepala Nabila dan 3 juta rupiah untuk obat bius. Belum lagi biaya lain-lain
mas. tambahnya.
Diakui memang ada warga sekitar tempat tinggalnya, baik tokoh
masyarakat, Perangkat Desa, Pemuda Pemudi LSM maupun Pers, membantu secara sukarela.
Termasuk bantuan dari puluhan siswa-siswi SMA Rambipuji yang tergabung dalam OSIS ditambah 1
perwakilan dari SMA 2 Jember, 2 orang SMA 3 Jember, 1 SMA 1 Arjasa, dan SMKN1
Sukorambi, selama kurang lebih 5 hari mencari sumbangan sukarela untuk Nabia.
Mereka tersebar di beberapa titik perempatan, pertigaan lampu
merah, mulai dari lapangan Tanggul, Bangsal Sari, perempatan Kaliputih, depan
Carrefour, depan atau bundaran gedung DPRD Jember. Hingga terkumpul anggaran kurang lebih Rp. 6.129.850,- (Enam
Juta Seratus Dua Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah).Kami
selaku orang tua menyampaikan terima kasih, semoga Allah yang membalasnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Sutikno, mewakili
keluarga Nabia. Sutikno yang jugu sebagai Koordinator LSM GEMPAR Jember Barat.
merasa bangga melihat ada siswa-siswi SMA yang sangat peduli “saya
sangat bangga dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan jerih
panyahnya. Mudah-mudahan ada pihak lain yang juga akan membantu, sehingga dalam
waktu dekat Nadia dapat segera dapat dioperasi.