
Budi Brewok, begitu sapaan akrab pria asal Damsari Dusun Tegalyasan RT/RW: 01/V, Desa Tegalarum, Sempu itu meninggal dunia Minggu pagi (23/9) pukul 06.00 Wib dirumah
kontrakannya Dusun Krajan Sempu.
Almarhum meninggalkan seorang putri bernama Jeefi
(25), hasil pernikahannya dengan istri pertamanya. Dan sekarang, putri tunggal
almarhum sedang bekerja di negeri Hongkong. Bahkan istri almarhum yang kedua,
juga sedang mengais rejeqi di negeri bekas koloni Inggris, tersebut. Praktis
dirumah kontrakannya itu, almarhum hanya hidup seorang diri dengan anak asuhnya
saja.
Yang menemukan pertamakali jasad membujurnya justru
anak asuh almarhum, yang selama ini juga tinggal bersamanya. Diduga, kematian
almarhum karena mengidap penyaki lever. Karena dalam beberapa kali tatap muka
dengan rekan sesama pecinta alam, ia sempat mengeluhkan sakit diperutnya
(lever,Red). "Ini dik, perut saya ini sakit rasanya," ujarnya
beberapa waktu lalu kepada salah satu sahabatnya yang bernama Abi Proyo,
sebagaimana dituturkan kepada media ini.
Sebelumnya, almarhum yang suka berdandan nyentrik dan
berkepala plonthos itu pernah mendaki puluhan gunung di Pulau Jawa serta aktif
di group pecinta alam Remapenta, Sempu, sejak tahun 1987 silam. Beberapa tahun
belakangan, ia bergabung dengan group pecinta alam Palarosawa Banyuwangi, serta
intens mengikuti kegiatan diskusi dua bulanan pecinta alam di sekolah-sekolah
SLTA wilayah Kabupaten Banyuwangi, maupun kegiatan lingkungan lainnya.
Ketua Himpunan Pecinta Alam Banyuwangi (HIPABA),
Siswanto (45), kepada media ini menyatakan kehilangannya atas kepergian
almarhum. "Atas nama rekan-rekan pecinta alam yang tergabung dalam wadah
HIPABA, saya menyampaikan bela sungkawa sebesar-besarnya. Semoga almarhum
diterima seluruh amal baiknya oleh Alloh Swt," ungkapnya.