Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Kabupaten Jember ini sangat strategis, kususnya dikawasan Pantai Selatan Puger.
Jalur lintas selatan ini sangat mempunyai nilai ekonomi baik di Jember, Jatim maupun
Nasional.
Ini sesungguhnya kan asset, asset bagi pemerintah
daerah, tapi jangan sampai pembangunan vila-vila yang di rembangan itu tidak
ada semacam supervisi dari Pemda, ini
bagian siapa kan gitu, ini kan harus temen-temen yang bener-bener getol
bagaimana mendapat pemberdayaan dan pembangunan di Jember ini harus di ajak
semua rakyat itu. (Eros/yond).
Karena
kawasan tersebut nantinya dipridiksi akan menjadi kota transit, kota transit
bagi pelabuhan peti kemas, kota transit bagi pariwisata internasional, kota
transit bagi pemukiman baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pulau Nusa Barong
nantinya akan menjadi Singapore atau menjadi Hongkongnya Indonesia.
Untuk
itu Jember harus sigap dan ini membutuhkan intertaind-intertaind yang tidak
hanya sekala lokal, tetapi lebih pada bagaimana mengkomunikasi kepentingan-kepentingan
yang ada di Jember ini, baik ke Jakarta maupun ke dunia internasional.
Untuk
merealisasikan potensi tersebut jelas akan dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Misal
untuk Master plan dan Kawasan terpadu dan Pelabuhan lnternasional Puger saja diperkirakan
akan membutuhkan biasa sekitar Rp 7,200,000,000,O0O,00 (Tujuh Trilyun Dua Ratus
Milyar Rupiah). Hal ini tidak bisa proyek yang sebesar ini kemudian hanya dilaksnakan
oleh pemda saja, saya kira gak akan mampu tanpa menarik investor dari luar.
Sebagai
Invesmen Konsultan (Konsultan Investasi) yang yang kebetulan dilahirkan di
Jember, kami sudah berupaya mengkomunikasikan
dengan investor, bahkan mereka telah memberi sinyal mau melakukan investasi di kawasan
pansela Jember tersebut.
Adanya
lampu hijau ini, akan lebih baik jika kemudian Pemda dan Pemerintah pusat
segera merespon, bahwa ada sebuah ide yang harus di kerjakan bareng-bareng dan tentunya
rakyat harus juga diikut-sertakan dalm kegiatan ini, Karena tonggak dari
kesejahteraan masyarakat di Jember inilah yang menjadi perhatian kita.
Itulah
petikan hasil wawancara MAJALAH-GEMPUR.Com dengan Invesmen Konsultan (Konsultan Investasi) Jaffa
Fund Manajemen Group (JFMG), Benjamin Ketang, saat ditemui di Jember yang membicarakan tentang "Peluang investasi
di Jember" Sabtu (21/10). Unuk lebih lengkapnya ikuti hasil wawancara
kami:
Majalah Gempur : Met Malem mas, gimana kabarnya ?. Benjamin ketang: Malam juga, Alhamdulillah baik.
Majalah Gempur : Sibuk ya mas, Maaf mengganggu!. Benjamin Ketang: Nggak papa kok, silahkan.
Majalah Gempur : Gini mas, mau nanya tentang Jaffa Fund Manajemen Group yang anda pimpin. lembaga ini bergerak
dibidang apa ?
Benjamin Ketang: Jadi gini, saya memposisikan
secara pribadi sebagai Invesmen Konsultan (Konsultan Investasi) yang bertujuan
untuk mengkomunikasikan kepetingan investasi yang ada di daerah dengan
kepentingan investor yang ada di luar negeri.
Majalah Gempur : Apa alasan Jaffa Fund Manajemen Group ini, tertarik ingin
menjadi fasilitator investasi di Jember?
Benjamin Ketang: Saya memandang lebih luas,
karena posisi Jember sangat-sangat strategis, di mata nasional dan
internasional itu yang menjadi pertimbangan kita.
Dalam
era otonomi daerah, pemerintah Indonesia sudah memberikan wewenang penuh, di
mana investasi itu langsung masuk ke Pemerintahan Daerah (Pemda). Yang menjadi
penemuan saya saat ini bahwa di kawasan Jember selatan khususnya di Puger Ini merupakan
kawasan yang sangat-sangat strategis. linier dengan kepentingan kepentingan
Australia.
Jadi,
ada kepentingan-kepentingan strategis (police line; red), kepentingan police
line itu adalah kepentingan antara kepentingan Jepang, Australia dan Amerika
yang itu lewat selat Madura sampai ke Maluku. Dari Maluku terus ke Jepang dan
Amerika.
Jember
sebagai salah satu kabupaten di tapal kuda, memang harus sigap dan ini
membutuhkan intertaind-intertaind yang tidak hanya sekala lokal, tetapi lebih
pada bagaimana mengkomunikasi kepentingan-kepentingan yang ada di Jember ini,
baik ke Jakarta maupun ke dunia internasional.
Sesungguhnya
yang harus merespon bagaimana investasi ini berjalan elemen-elemen yang ada di
Jember, jadi pemerintah di Jember dalam artian stakeholder atau orang orang
yang mempunyai kepentingan ini harus pro aktif.
Namun,
sebagai warga Jember yang kebetulan posisi saya sebagai konsultan investasi
yang independent saya mengambil inisiatif dan sudah berkomunikasi dengan temen
temen yang ada di puger. Mereka sangat-sangat tertarik.
Tetapi
pada tahapan tahapan yang lebih lanjut yang lebih progesif saya akan memberikan
pemahaman (semacam deadline) kepada Pemkab agar merespon bahwa jalur lintas
selatan ini sangat mempunyai nilai ekonomi baik bagi Jember sendiri, Jawa timur
dan kepentingan Nasional. Ini yang akan menjadi prokyeksi investasi yang akan saya
komunikasikan.
Gempur : Tanggapan dari Pemkab
sendiri.?
Benjamen Ketang: Saya sesungguhnya sudah
mengkomunikasikan ini pada beberapa temen temen di DPRD Jember, bahwa saya
tidak bisa bekeja sendiri, dan ini saya berharap bahwa seluruh masyarakat seluruh
elemen elemen yang penting di Jember ini harus bersatu padu, untuk memujudkan investasi ini.
Karena
ini kan dananya tidak sedikit dan infrastruktur yang di bangun ini saya kira
pemerintah daerah ini tidak bisa mengerjakan sendiri baik di pemerintah
regional Jawa Timur harus bersatu padu membangun kawasan Jember selatan ini
Majalah Gempur : Bagaimana anda menepis asumsi masyarakat yang jelek terhadap
investasi baik dalam negeri maupun dari luar negeri, bahwa mereka nantinya pasti
akan di tinggalkan atau ini hanya akan menguntungkan investor saja sehingga
masyarakat sekitar tidak bisa menikmati.
Benjamin Ketang: Jadi investasi yang akan saya
kemukakan pada investor yang ada di luar itu. Sementara Lebih terfokus pada
properti, pertanian dan peternakan, kalau masalah pertambangan dan pasir besi
Dan lain sebagainya itu sesungguhnya kita tidak bisa menjelek-jelekkan semua investor.
Cuman
tradisi kita ini kan belum ada trast antara Pemkab sama perusahaan-perusahaan yang
mengerjakan investasi yang selama ini menjadi konflik, begitukan.?
kalau
apa, saya lebih begini, Posisi saya dengan temen temen yang ada di Group Jaffa
fund Manajemen Group ini (JFMG) ini, saya kemukakan bahwa saya akan
mempromosikan dan saya akan menarik beberapa investor itu untuk property,
infrastruktur, pertanian, dan peternakan, karena ini adalah tonggak dari
kesejahteraan masyarakat di Jember dan termasuk nanti, apa, kebijakan kebijakan
Pemda yang harus berfihak terhadap rakyat, ini yang menjadi perhatian kita.
Jaffa
fund Manajemen Group ini sesungguhnya inisiator bagaimana Jember selatan ini
termasuk Nusa Barong pada jangka 100 tahun lagi, itu akan menjadi kota transit,
kota transit bagi pelabuhan petik mas, kota transit bagi pariwisata internasional,
kota transit bagi pemukiman baru.
Dalam
kesempatan ini saya juga akan memberikan keterangan lebih detail bahwa lapangan
lapter Notohadi Negoro secara standart internasinal tidak memenuhi syarat, saya
kira di Puger wilayah selatan lebih memenuhi
daripada Notohadi Negoro saat ini.
Maksudnya lokasinya di Puger strategis dan lingkungannya lebih memenuhi
syarat.
Walaupun
seandainya Bupati meminta PTPN untuk Lapter itu saat ini, saya kira percuma
saja, karena nanti untuk apa itu, kalau di kembangkan lebih besar dan itu
dananya gak memungkinkan. Jadi sekarang ini kalau Jember mau bikin Lapter yang
bagus, harus memenuhi standart internasional, ya harus ada kepentingan
kepentingan ekonomi di daerah dan kepentingan kepentingan ekonomi
internasional.
Saya
juga berharap bahwa para owner-owner dan perusahaan-perusahaan internasional
ini juga akan menyambut bareng-bareng bagaimana membangun Jember ke depan.
Jember
ini saat ini kan di jadikan kebun rayanya Eropa seperti kopi, kakao, karet dan
sebagainya, tapi rakyat kita juga kan masih di bawah standart, ini yang harus
menjadi perhatian dalam kebijakan Pemda, termasuk UMR daerah dan sebagainya. Kalau
kemudian rakyat itu punya daya beli,
punya kekuatan membeli, saya kira akan mempengaruhi seluruh system ekonomi yang
ada.
Majalah Gempur: Jadi alasan itu ya anda tertarik di Jember selatan bahwa
ada potensi besar yang bisa di gali di kabupaten Jember. sehingga nantinya di
harapakan akan bisa mensejahterakan rakyat.
Benjamin ketang: Ya Jadi harapan saya proyeksi
kedepan, 100 tahun kedepan itu bahwa Puger itu akan menjadi kota transit
internasional, menjadi kota tujuan pariwisata, dan nanti akan di kembangbkan termasuk
di pulau Nusa Barong itu akan menjadi Singapore atau menjadi Hongkong Indonesia.
Karena
apa bahwa tidak ada pulau yang sangat strategis bagi lingkungan industri kapitalis bagi Australia
bagi Jepang terus bagi Eropa untuk peredaran-peredaran internasional, ini yang
akan kita proyeksikan ke depan.
Makanya
infrastruktur seperti JLS (Jalur lintas selatan) sesungguhnya itu harus
cepet–cepet kita kerjakan, ini yang harus menjadi perhatian pemerintah
daerah, ya kalau memang belum ada dana ya udah kita carikan investor,
dengan em o yu, em o yu yang bener bener merakyat. Jangan kemudian em o yu,
em o yu
yang kemudian menyampingan kepentingan rakyat, itu yang saya gak setuju dengan kebijakan kebijakan
yang seperti itu.
Makanya
saya harapkan sudah saatnya fream pemikiran bapak-bapak di Pemda harus bener-bener
menjadi Unlimitid fream Work, pemikiran yang tidak terbatas untuk bekerja sama
dengan investor-investor baik nasional maupun internasional.
Ini
yang harus kita pikirkan bareng bareng,
tidak bisa kemudian pemerintah daerah tidak mendengarkan aspirasi dari rakyat.
Majalah Gempur ; Jadi anda sebagai warga Jember siap untuk memfasilitasi
hal itu?
Benjamin ketang; Jadi saya sebagai orang Jember
yang kemudian mempunyai pengalaman yang mampu memberikan komunikasi yang
intensif ini saya akan lakukan, semua orang kan mempunyai posisi sendiri-
sendiri, lembaga yang punya posisi sendiri-sendiri jangan kemudian konflik yang
tidak penting di hembuskan yang sebegitu besarnya.
Ini
yang tidak membangun, kan gitu. Karena taraf berfikir masyarakat ini juga akan
membentuk atau membangun tatanan sosial yang kita harapkan ke depan gitu. kalau
kemudian seratus tahun kedepan investor kemudian membangun bareng-bareng, saya
kira tidak terlalu lama Jember selatan itu akan menjadi sebuah kota transit
internasional.
Majalah Gempur: Anda Yakin?
Benjamin Ketang: Saya yakin, karena dari
pertemuan yang terakhir Barak Obama ke Australia itu bahwa salah satu
alternatif untuk Eropa dan Amerika itu stabil ekonominya, Australia harus di
perkuat, karena regional ekonomi yang di kembangkan oleh Australia akan menjadi
patner yang bagus bagi pengembangan di Indonesia, karena jalur, satu satunya
yang harus di lalui yaitu jalur Polise line itu, yang termasuk di sekitarnya
itu tapal kuda didalamnya Jember, nah nanti transit transit masyarakat,
pengusaha, Bisnisman, dan pertukaran pertukaran perdagangan ekonomi. Ya, nanti Jember
itu,
Majalah Gempur: Untuk mengawali, kenapa anda tertarik ke LC (pembangunan
perumahan) di Puger. Pembangunan ini kan macet, kayaknya terbengkelai. Sepertinya
investor tidak dapat menyelesaikan.?
Benjamin Ketang: Saya kira LC ini begini, saya
tidak terlepas apa LC itu saat ini macet apa gak, karena saya kepingin bahwa
start untuk pengembangan Jember ke depan atau Jember selatan menjadi sebuah
kota transit itu ya memang startnya harus dari Jember, dari Puger.
Jangan
kemudian ada masalah administrasi dan masalah korupsi, kemudian di lupakan
begitu saja, di biarkan saja, di macetkan, itu saya kira bukan menjadi
pemikiran yang sehat. Kalau sekarang ada masalah di koperasi, saya kira kan ada
solusi sehingga tujuan misi kita ke depan itu tetap berjalan.
Saya
ini sudah ketemu dengan temen temen H Sahrawi dan saya tetep akan memposisikan
diri sebagai konsultan investasi, saya juga secara professional akan memberikan
tingkat komunikasi bagaimana dunia
internasional memahami proyek atau investasi yang ada di sini, ini yang menjadi
tugas saya.
Kemudian
tugas saya ini akan lebih bagus kalau kemudian direspon dari Pemda dan Pemerintah
pusat ada sebuah ide yang harus di kerjakan bareng bareng dan rakyat harus diikut
sertakan, seperti Project vansella Master plan dan Kawasan terpadu dan Pelabuhan
lnternasional Puger. Ini membutuhkan dana yang tidak sedikit
Diperkirakan
membutuhkan biasa sebesar Rp 7,200,000,000,O0O,00 (Tujuh Trilyun Dua Ratus Milyar
Rupiah).Hal
ini tidak bisa kemudian proyek yang sebesar ini kemudian hanya dilaksnakan oleh
pemda saja, saya kira gak akan mampu tanpa menarik investor dari luar.
Ya, ini sesungguhnya kan konsep ekonomi Makro
yang harus kita bangun bareng bareng, di sini ada tembakau, ada kopi, ada
kakao, ada karet, kebon raya dan sebagainya ini kan sudah ada di Jember,
kemudian bagaimana perkebunan dan pertanian ini akan menimbulkan efek bagaimana
rakyat atau masyarakat Jember ini sejahtera, itu dulu jangan kemudian memberikan yang lain-lain.
Rakyat
Jember ini harus sejahtera, ini PR kita, Kota yang kita cintai ini adalah kebon
raya dari orang-orang Eropa, tapi rakyat harus di sejahterakan, itu adalah
tugas kita, terutama Pemda, bagaimana membuat kebijakan, jangan konflik aja,
wajar ada konflik dalam masyarakat, tetapi kemudian konflik itu harus bener-bener
harus diminimalisir untuk proses pemberdayaan masyarakat.
Saya
denger-denger bahwa tapal kuda Jember ini adalah pailot project untuk
swasembada daging nasional, ini semuanya kan harus mendapat bagaimana rakyat dilibatkan
untuk swasembada daging itu, siapa sih orang orang desa tidak suka untuk ternak
sapi, kambing, tetapi jangan kemudian di kasih kemudian ternak sapi nanti setelah
3 bulan 4 bulan sapi kambingnya hilang.
Ini
yang menjadi permasalahan harus bener-bener baik, penerima ternak dan
pemerintah jangan sampai di diemin, kalau itu di didiemin tetap aja tidak akan
memberikan semacam efek bagaimana raktyatnya sejahtera.
Contohnya
ada proyek sapi yang bekerja sama dengan Nestle di sumberan atau dimana, itu
sebenarnya lembaga lembaga yang sudah mendapat hibah dari pemerintah, lembaga-lembaga
yang sudah eksis tidak usah diajak, ngajak yang belum eksis.
Sekarang
kan gak, lembaga sudah eksis sudah megah-megah, tambah di ajak untuk mendirikan
proyek itu, jangan kayak itu, harus kemudian cari yang belum eksis untuk
berkembang, ya kayak ini kayak Al-Ghozali semuanya kan sudah dapat milyaran
rupiah, dak usah ngajak itu, ngajak yang lainya, untuk yang belum punya, kan
banyak itu petani yang belum ada, jika semua dikasik ke situ kan tidak merata
itu.
Majalah Gempur: Harapan anda?
Benjamin Ketang: Saya kepingin Pemda merespon
bagus, bagaimana investor bener-bener mau bekerja sama, mau menanam modalnya
disini, karena responnya bagus, dan mereka saya bilang bahwa Group Fund
Manajemen Group manajemen investasi anda akan saya minta menanamkan investasi yang
ada di Jember selatan, dia mau.
Nereka
yang sudah menyatakan kesanggupannya adalah, International Teams & Fund
Management Groups. Mrs. Shruti Kurana Soni: Director of Hongkong Allianse Fund
Funs Rising Industry. Mt. Shan Saeed: Director-Dita Advisory Services, Past at
Branch Manager-at Standard Chartered Bank. Mr. Allen Silbersten: Chif Investment
Office AGS Capital Group, LCC 801 Brickell Avenue, Suite 902 Miami Florida 33131
USA dan Mr. R. Seno Adjie: CEO of SEAD CORPORATION.Jakarta Pusat Indonesia
Karena
saya gak mungkin meletakkan Profil ini tanpa ada persetujuan mereka. Mereka jelas
ngak mau, malah tambah gak mau investasi, karena komplin. Mereka udah mau ko ”Oke
Ben“ katanya. bahkan dia kalau memang di undang ke Jember siap akan datang.
Ya,
salah satu investor, kalau kemudian bisa menyelesaikan investor di Jember selatan,
kenapa ngak, kan begitu, itu nanti propertinya, kemudian nanti bagaimana kita harus
membangun vila-vila yang ada di rembangan.