
Kepada media ini, korban Rofi Meida SP (18), mengaku heran dengan lambannya petugas kepolisian yang menangani kasus ini, Padahal sudah dilaporkan sejak tanggal 15 September 2012 lalu.
Namun hingga kini, Selasa (16/10) polisi belum juga
menetapkan status tersangka dan menahan para pelaku perampasan motor Mega Pro
Nopol P-3750-VV miliknya yang dilakukan oleh empat orang.
"Alasannya, di Polsek masih banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan," tutur Rofi menirukan
perkataan penyidik kepada dirinya.
Sebagaimana keterangan korban, ia menginginkan tidak
hanya empat debt colector perampas motornya yang dijadikan tersangka, tetapi
juga para pimpinan PT Summit Oto Finance, yang telah memberi perintah baik
secara tertulis maupun lesan. "Empat debt colector yang mendatangi rumah
saya waktu itu kan punya surat tugas resmi dari kantor PT Summit. Jadi pihak
pemberi surat perintah itu juga harus diproses," sergah pemuda jebolan
SMAN itu.
Pantauan media ini, selain korban dan saksinya yang sudah
dimintai keterangan, juga satu orang debt colector lainnya yang sudah diperiksa penyidik. Bahkan ketika media ini
mengkonfirmasi Kapolsek Sempu, AKP Toha Choiri, melalui Kanitreskrim Aiptu
Sayus Haris, disampaikan bahwa Kepala Cabang (Branch Manager) PT Summit Oto
Finance, Sugeng Agus Susanto, juga sudah dimintai keterangan. "Tapi
statusnya masih sebagai saksi sewaktu kami periksa, namun tidak menutup
kemungkinan dia bakal menjadi tersangka," terangnya.
Keterangan lain yang disampaikan Kanit Sayus, dalam
Minggu ini juga pihaknya akan memintai keterangan Herry, selaku Head Colection
PT Summit Oto Finance Banyuwangi, sekaligus pimpinan langsung empat debt
colector yang melakukan perampasan motor korban. "Karena Herry, inilah
yang waktu itu memberikan perintah secara lesan kepada petugas colectornya
untuk tetap membawa paksa motor debitur kendati tidak diperkenankan,"
beber Sayus.
Selain empat debt colector yang bakal jadi tersangka
pelaku perampasan dan perbuatan tidak menyenangkan dalam kasus dimaksud,
potensi besar untuk menjerat Herry, selaku Head Colection, yang memerintahkan
untuk membawa motor debitur juga sangat besar sekali. "Dimungkinkan sekali
Herry, ini nanti akan menjadi tersangka. Karena dia yang memberikan perintah
secara lesan kepada colectornya untuk membawa paksa motor milik debitur,"
jlentreh Sayus lagi.