
Akibatnya wajahnya
mengalami luka robek dan harus mendapatkan perawatan tim medis. ”Kini saya
sudah pasrah kepada pihak polisi dan berharap kasus penganiyaan ini berlanjut
sampai ke pengadilan,” Demikian ungkap Misnati Saat dihubungi MAJALAH-GEMPUR.Com,
Selasa (15/1) dirumahnya,
Misnati menceritakan jika hubungannya dengan
terlapor memang beberapa bulan yang lalu sudah kurang harmonis, terlapor yang
kesehariannya tercatat sebagai PNS di rumah sakit umum dr. Koesnadi Bondowoso
menikahi sirri korban sudah sejak belasan tahun yang lalu.
Namun hubungan
keduanya sudah kurang harmonis sejak beberapa tahun yang lalu setelah terlapor
diduga memiliki Wanita Idaman lain (WIL). Pertengkaran sering terjadi dan
biasanya berbuntut terlapor main pukul terhadap korban, karena seringnya
bertengkar terlapor memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Desa Bataan.
Pertengkarang
timbul setelah korban berniat meminta surat kartu keluarga (KK) yang dibawa
terlapor, namun bukannya diberi dalam pertemuan itu terlapor mengamuk dan
langsung memukul wajah korban berulangkali tak puas terlapor juga sempat
membenturkan kepala korban ke dinding akibatnya dahi serta hidung atas korban
mengalami luka robek dan harus mendapatkan jahitan.
Tak terima atas perlakuan terlapor, korban
memilih melaporkannya ke polisi.” Wanita mana yang kuat diperlakukan seperti
ini, saya yakin pasti akan berbuat sama meminta perlidungan ke polisi,”
katanya.
Ditempat
terpisah, Kapolsek Tenggarang, AKP Asib saat dikonfirmasi membenarkan adanya
laporan penganiyaan tersebut,” kalau laporannya sudah kami terima, saat ini
kasus penganiyaan itu masih dipelajari petugas jadi kita tunggu saja
perkembangan selanjutnya,” jelasnya. (midd)