
Usai melakukan aksi Kamis lalu
(4/4) di Pemkab dan DPRD Jember, kali ini Senin (8/4), kembali melakukan pemasangan
banner dan spanduk di gerbang dan di gedung
kantor PDP, berisi tentang kecaman atas kerjasama operasional (KSO) antara PDP
dengan CV Nanggala Mitra Lestari.
Beberapa spanduk dan
banner bertuliskan cemoohan dan hujatan. Diantaranya, tolak take over yang berkedok (KSO), anda dilarang masuk karena telah
menggadaikan PDP, percuma PAD tingi jika nasib buruh dikorbankan, orang yang
menjajah bangsanya sendiri adalah orang biadap, transparansi management (GCG)
yang dbutuhkan buruh PDP, tolak take over KSO yang akan menyesarakan buruh PDP.
Koordinator aksi, Dwi Agus
Budianto, menyatakan akan menunggu Bupati Jember, MZA Djalal, sepulang dari umroh.
“Apa yang akan diputuskan, dan menunggu langkah dari wakil kita di Dewan.”
Bila dalam tempo waktu
dekat tak ada jawaban dari Bupati dan DPRD untuk merekomendasi pembatalan KSO PDP
Jember dengan CV Nanggala Mitra Lestari Surabaya, kata Dwi Agus Budianto,
pihaknya akan melakukan aksi lebih besar lagi.
“jika tuntutan tidak
dipehuhi, kami akan melakukan aksi Lima kali lebih besar dari aksi kemaren. Karyawan
dan buruh tidak main-main. Kalau masih tak menghiraukan, kami akan melakukan mogok
kerja bersama sampai KSO dibatalkan,” ancamanya.
Sementara itu Ketua DPRD, Saptono
Yusuf, saat dihubungi melalui ponses selulernya menyatakan bahwa dirinya akan
memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini, bahkan kami sudah melakukan
rapat Banmus yang melibatkan semua komisi di DPRD untuk mempertimbangkan pembentukan
Panitia Khusus terkait KSO PDP Jember dengan CV Nanggala Mitra Lestari.