
Mereka
ingin memastikan dan menanyakan perkembangan penanganan beberapa laporan dugaan
kasus korupsi di jajaran manajemen PDP Kahyangan Jember, termasuk laporan
terbaru Kamis siang (4/4) tentang dugaan adanya penyelewengan
penjualan karet seberat 159 ton yang dilakukan PT Nanggala Mitra Sejahtera
(NMS).
Mereka
yang datang bertepatan dengan aksi mogok masal sebagai aksi demo lanjutan aksi
massa yang digelar di Kantor PDP Kahyangan, Pemkab dan DPRD Jember, sehari
sebelumnya Rabu (17/4) terkait penolakan kerjasama KSO dengan CV NML yang berubah menjadi PT NML
Perwakilan
buruh dan karyawan berjumlah sekitar 20-an orang yang berasal perwakilan dari
masing-masing kebun yang ada di wilayah
kerja PDP Jember sekitar pukul 10.00. WIB Kamis (18/4) terlihat sudah menunggu
di depan teras Kasie Pidsus Moh. Hambaliyanto, SH sedang rapat dengan Kajari Jember.
Selang
beberapa jam menunggu, perwakilan karyawan dan buruh diterima oleh Kasi Intel
Eko Tjahyono, SH, MH dan Kasi Pidsus Moh. Hambaliyanto, SH. “Kedatangan kami
ingin mengetahui sampai sejauh mana perkembangan penanganan dugaan kasus
korupsi di kantor PDP Kahyangan Jember. Ungkap
perwakilan buruh Dwiagus Budianto.
Dalam
kesempatan tersebut Dwiagus juga menanyakan perkembangan laporan penjualan produksi
karet 159 ton oleh pihak PT NML yang tidak jelas juntrungannya, “Penjualan karet tersebut, jika dikalkulasi diperkirakan
hasilnya bisa mencapai sekitar 4 M lebih, ini kan jumlah uang yang sangat besar.
Tambahnya.
Untuk
itu kami berharap agar pihak Kejaksan Negeri Jember untuk dapat menindaklanjuti
laporan kami agar ke depan PDP Kahyanagan Jember semakian sehat, menguntungkan
bagi semua baik buruh, karyawan maupun daerah (Pemkab Jember) walau tanpa
adanya KSO dengan pihak ketiga“ katanya menutup pembicaraan