Massa Tuntut Kabag Humas Pemkab Jember, Mundur Dari
Jabatannya
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Ratusan warga bersama beberapa LSM dan
Pengasuh Ponpes Al-Ashri Jember yang tergabung dalam Forum Peduli Jember Kamis
(2/5), gelar aksi Unjukrasa menolak rencana berdirinya Giant Hypermarket.
Giant Hypermarket pertama dibuka di Indonesia pada 2002,
berlokasi di Villa Melati Tangerang. PT Hero Supermarket Tbk. Giant
Hypermarket menjual berbagai produk, seperti bahan makanan segar dan makanan
laut. barang elektronik, peralatan rumah, perabot, dll (eros/edw)
Pasalnya kawasan rencana berdirinya
Super Hero ritel terbesar di ASEAN ini merupakan kawasan Pendidikan dan Pondok Pesantren.
“Dilingkungan ini dihuni ribuan santri dan pelajar" ujar Gus Seif, panggilan
akrap Pengasuh Pondok Pesantren Islami (PPI) Al-Ashri Puteri Talangsari Jember
Jawa Timur.
Menurut Gus Saif, sapaan
akrap KH Ayub Syaifur Rizal, adanya lembaga pendidikan ini saja sudah membuat sepanjang
jalan KH Siddiq yang sempit ini, dari perempatan Pasar Tanjung hingga pertigaan
Talangsari kerap terjadi kemacetan, apalagi ketika berangkat dan pulang
sekolah. Bagaimana kalau berdiri Giant" tanyanya.
Selain itu menurut Ketua FK LSM ini bahwa lokasi
pembangunan Giant yang berada di Lingkungan Talangsari, Kelurahan Jember Kidul, hanya
berjarak sekitar 500 meter dari pasar induk tradisional (Pasar Tanjung; red) di Jember, Hal ini dikhawatirkan akan membunuh perekonomian pedagang kecil"
ucapnya.
Hal senada disampaikan koordinator
aksi, Kustiono Musri. Menurut Kustiona rencana berdirinya Giant
Hypermaket ini membuktikan bahwa Pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember
sudah tidak memiliki hati nurani lagi.
“Pejabat-pejabat Jember
sudah tidak memiliki hati nurani lagi, sebab tidak memikirkan Kultur dan Budaya
warga setempat, Yang mana daerah Talangsari merupakan kawasan Pondok Pesantren
dan lingkungan Pedidikan, bahkan lokasi pabrik es yang dipugar ini merupakan cagar
budaya Jember yang dibangun pada tahun 1891”. Tambah Kutiono
Aksi, ratusan massa diawali
dengan melakukan ritual do’a bersama di Pesanren Al Maghfulah, KH.Muh Shidiq
Bin Abdulah, Bin Sholeh di Jl, Gajah Mada Jember, Doa dilanjutkan ke makam
almarhum Mbah Shiddiq, seorang sesepuh dan tokoh ulama kharismatik PB NU. Doa
bersama ini dimaksudkan untuk memantapkan niat atas penolakan berdirinya Gian hypermarket.
Aksi dilanjutkan dengan
Konvoi ratusan sepeda Motor dengan pengawalan ketat dari Polres Jember,
melintasi jalan Gajah Mada menuju Kantor DPRD Jember, Disperindag ESDM di Jl,
Kalimantan dan di Pemkab Jember lalu di lanjutkan dilokasi pabrik es yang kebetulan saat itu bersamaan dengan Sidak DPRD. Aksi dilanjutkan dengan mimbar bebas di Lokasi Hypermaket
hingga di Stopnya berdirinya Giant.
Saat aksi di Disperidag ESDM
di Jl, Kalimantan, Gus Saif, menyampaikan bahwa hasil pertemuannya, dengan Anggota
DPRD Komisi D, Bersama Dishub, PU Ciptakarya dan Polres (Satlantas) serta Pihak
lainya bahwa Anggota DPRD Komisi D,
sepakat menolak kegiatan apapun di Lingkungan Talangsari (Pabrik ES), bahkan
dalam pertemuan tersebut terungkap, ternyata Rencana pembangunan Giant
Hypermarket belum ada Izin pihak Terkait.
Hal ini dibenarkan Kasat
Lantas Purbaya, Pihaknya tidak pernah di ajak rembuk analisa Hamdal
lalu-lintasnya, Saat ini saja didaerah jalan Pasar Tanjung sudah padat, Kalau
ada Giant Hypermarket berdiri, sedangkan badan jalan tak berubah jelas tak
memenuhi syarat. Pungkasnya. (Edw)
Kabag Humas Pemkab Jember, Dituntut Mundur
Moment paling dramatis ketika Kepala Humas Pemkab Jember, Sandi Suwardi Hasan "diduding" dan dihujat oleh ratusan masa demonstran karena statementnya yang dianggap menyinggung tokoh Ulama Jember terkait penolakan pembangunan Giant itu, hanya untuk gagah-gagahan.
Moment paling dramatis ketika Kepala Humas Pemkab Jember, Sandi Suwardi Hasan "diduding" dan dihujat oleh ratusan masa demonstran karena statementnya yang dianggap menyinggung tokoh Ulama Jember terkait penolakan pembangunan Giant itu, hanya untuk gagah-gagahan.
Bahkan masa saat itu menuntut,
agar Sandi dicopot dari jabatannya. “Kami meminta Sandi minta meminta
maaf melalui media massa selama seminggu berturut-turut, jika tuntutan ini
tidak dipenuhi, kami mendesak Bupati Jember, mencopot jabatannya” Teriak Edy Blac berapi-api.
Hal senada juga disampaikan Ketua LSM Formad, Kustiono Musri. Kustiono mendesak mundur Kabag humas. "Jka tidak tidak melakukan permohonan maaf sebaiknya mundur dari jabatannya. Kami berjanji akan terus melakukan
aksi penolakan ini, sampai adanya kejelasan Giant resmi distop“ tegas
Kustiono
Informasi yang dihimpun MAJALAH-GEMPUR.Com bahwa Kantor manajemen Pabrik es yang
didirikan pemerintah kolonial Belanda tahun 1913 dan dinasionalisasi pemerintah
Indonesia tahun 1962 sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa
Timur, yang dikuasai PT. Panca Wira Usaha, holding company, di bagian
barat kompleks Pabrik Es Telengsari ini telah dihancurkan guna dialihfungsikan untuk pembangunan
Gian Hypermarket.
Hero Groub PT Hero Supermarket Tbk
Giant merupakan salah-satu
toko dari 5 Merek Toko milik Hero Groub (Hero Supermarket, Guardian, Starmart,
Giant Hypermarket dan Giant Supermarket). Pada tahun 2012 Manajement PT Hero
Supermarket Tbk ini memperoleh pendapatan bersih hingga 10 trilyun lebih.
Hero Groub yang memiliki afiliasi di Asia Pasifik
ini merupakan pemain ritel terkemuka yang terkenal. Indonesia, merupakan salah-satu konsumen pasar ritel terbesar di ASEAN dengan daya
beli hingga US$110 miliar dengan total jaringan 605 gerai.
Masing-masing, HERO
Supermaket 39, GIANT Hypermarket 46, GIANT Supermarket 103, Guardian 266 dan tarmart
151 yang tersebar di Balikpapan, Bandung, Bekasi, Denpasar, Jakarta, Bogor, Bali,
Makasar, Mataram, Samarinda, Jawa Timur, Tangerang, Tabaya Pura, Jokyakarta dan
lain-lain.
Atas keberhasilannya PT
Hero Supermarket Tbk ingin mengembangkan ritelnya hingga 700 gerai. Salah satunya
akan didirikan di lahan cagar budaya pabrik Es dilingkungan pendidikan dan Pondok
Pesantren keluarga Almarhum KH Ahmad Sidiq, kiai kharismatik pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (NU) asal Jember.