
Keberadaan tambak udang di
Blok Liris, Dusun Jeni yang semakin meluas resahkan warga sekitar. Pasalnya Puluhan
sumur di dusun sekitar sepuluh tahun ini terkontaminasi air payau yang berasal
dari tambak yang sekarang semakin mendekati
pemukiman warga.
Akibat resapan air payau tersebut
sekitar 60 sumur yang berada di dusun ini tidak dapat dikonsumsi dan di gunakan
untuk keperluan sehari – hari seperti memasak dan minum,di karenakan air terasa
asin dan berwarna kuning , sehingga warga terpaksa harus mengambil air untuk
memasak dan minum di dusun sumbersari, dusun tetangga yang tak jauh dari dusun jeni.
Kasiyah (73) warga Dusun
Jeni, mengatakan bahwasannya air sumur yang berada di depan rumahnya hanya bisa
dipakai untuk mencuci piring saja sedangkan untuk memasak setiap hari, kasiyah menyuruh
anaknya untuk mengambil air di dusun sebelah
“ Kalau untuk memasak kami ambil di sumbersari mas, karena air sumur saya bila digunakan
untuk memasak berubah warna menjadi warna kuning “ ujarnya kepada wartawan Senin
(2/11).
Sementara Ditempat terpisah Mahfud ( 45 ) yang sumurnya juga terkontaminasi
, menerangkan bahwa air sumur warga tak dapat di konsumsi sudah berjalan
sekitar 10 tahun lebih, sejak tahun 1996, yang mana ketika kelep yang berfungsi
sebagai keluar masuknya air biasa dan payau yang dibangun untuk kepentingan
tambak yang luasnya sekitar 53 hektar tersebut jebol
“Sejak itu air sumur sudah
tak dapat di gunakan mas sampai sekarang, tiba-tiba asin dan berwarna kuning, kami
mengetahui nya setelah air kami gunakan untuk memasak nasi, warna air berubah menjadi kuning, dulunya air tidak mas biasa biasa saja
“ ujarnya.
Mahfut juga menambahkan menurutnya
Bukan hanya air sumur yang terkontaminasi, tetapi lahan pertanian pun yang kurang
lebih seluas 400 hektar juga terkontaminasi, sehingga tanah tidak subur dan
tidak bisa ditanami.