Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Harga eceran Premium bersubsidi di wilayah
Jember Selatan, capai Rp 9 ribu per liter. Kenaikan harga terjadi karena
Premiun langka. Biasanya, ditingkat pengecer Premium dijual hanya Rp7 ribu per
liter.
Berdasarkan pantauan Nusantara Pos di sejumlah pengecer,
Rabu (27/8), ditemukan harga eceran yang bervariasi antara Rp 8 ribu hingga Rp.
9 ribu per liter untuk jenis Premium, sedangkan Pertamax dibanderol Rp 13 ribu.
Para pengecer kesulitan mendapatkan BBM. "Untuk mendapatkan 20 liter
bensin (premium) kita antri lebih dari tiga jam, makanya kita naikkan,"
ujar Nanik, pengecer di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan.
ironisnya, Nanik bersama sang
suami berjualan di depan SPBU Dukuh Dempok, dengan menggunakan timba sebagai
wadah, kios dadakan Nanik inipun ramai diserbu pembeli. Sebab, masyarakat lebih
memilih membeli di eceran daripada antre panjang di pompa bensin setiap
konsumen dihargai Rp 9 ribu untuk setiap canting takaran 1 liter.
Salah seorang pembeli,
Heri misalnya, ia beralasan enggan jika harus antri sendiri. Pasalnya, waktu
yang dibutuhkan terlalu lama, sekitar 3 jam lebih, “kalau harus antri, ya
keburu habis waktu saya,” kata pedagang keliling itu. Heri terpaksa merogoh gocek lebih, sebab
kalau tidak, ia tak dapat berjualan lagi.
Berbeda dengan Nanik,
Bambang, salah seorang pengecer lainnya, yang saat itu sedang antri di SPBU
Balung Kidul, mengaku tak menjual Premium. Menurutnya, waktu yang dibutuhkan
untuk antri dengan hasil yang ia terima tak seimbang. Lantas dirinya beralih
menjual BBM jenis Pertamax yang ia banderol Rp 13 ribu per liter. “Saya jual Rp 13 ribu per liter, saya
beli dari Pom (SPBU) Rp 11.500,” akunya. (Ruz).