Hal itu diungkapkan oleh Drs.
H. Harimas, MSi Kepala Diskoperindag Kabupaten Bondowoso. “Kita sudah
mengajukan anggaran untuk pembangunan pasar induk,” ujarnya Kamis (23/10) kepada sejumlah
wartawan. Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan rehabilitasi
mencapai Rp 20 miliar.
Kondisi pasar induk pasca
kebakaran memang harus direhabilitasi total. Hal itu karena kerusakan yang
terjadi sudah cukup parah. Selain itu, pembangunan kembali pasar induk diharapkan
bisa menata ulang para pedagang yang sebelumnya sudah meluber hingga ke luar
area pasar.
Sementara itu, lanjunya,
pembangunan kios untuk relokasi sementara bagi para pedagang masih terus
dikebut. Hingga kemarin, sekitar 12 deret kios sementara sudah berdiri
memanjang dari jalan Teuku Umar hingga bundara Jalan Veteran.
Berdasarkan pantauan wartawan,
para pekerja hingga saat ini terus menggarap lantai kios. Lantai kios tersebut
akan diplester terlebih dahulu sebelum ditempati para pedagang. Seperti
diketahui, dalam satu deret kios terdiri dari beberapa lapak berukuran 4 x 3
meter.
Ada sekitar 392 lapak yang akan disedikan
untuk ratusan korban kebakaran pasar induk. Direncakan, satu lapak berukuran 4
x 3 meter itu akan dibagi menjadi dua. Sehingga satu lapak akan menampung dua
pedagang. Pembagian lapak melibatkan Ikatan Persaudaraan Pedagang Pasar Induk
(IP3I).