
Mereka menolak hasil pilkades, dan menuntut dilakukan pemilihan ulang. “Saat
pemilihan kemarin, banyak warga dari luar desa Slateng yang ikut mencoblos, dan
panitia membiarkan, kami menuntut agar proses pilkades di ulang,” ujar H. Faruq
salah satu tokoh ulama yang ikut aksi Jumat (28/11)
H. Faruq menilai, bahwa dalam proses pemilihan
pilkades di Desa Slateng Kecamatan Ledokombo telah terjadi kecurangan dan merugikan calon yang ia dukung, “Kami
menuntut pemilihan ulang, atau H. Mursyidi calon nomor urut 2 duduk menjadi
kepala desa,” ujarnya.
Jumlah hak pilih di Slateng
sebanyak 6.974 dan ada 2 calon yang bertarung memperebutkan kursi kepala desa
yaitu M. Nesu calon nomor urut 1 dengan memperoleh suara 2.783 suara, sedangkan
H. Musrsyidi calon nomor urut 2 memperoleh 2.528 suara, dengan jumlah pemilih yang hadir 5.416 warga.
Lukman Hakim selaku
panitia pelaksana mengatakan, bahwa pemilihan pilkades sudah berjalan sesuai
prosedur dan aturan yang berlaku “Yang
jelas kami sudah menjalankan pelaksanaan pilkades sesuai prosedur dan aturan
yang berlaku, jika ada pihak-pihak yang merasa tidak puas bisa menempuh jalur
hukum,” ujar Lukman
Pantauan dilapangan, massa
tidak hanya meluruk dan melakukan penyegelan balai desa, massa juga mendatangi
kantor kecamatan. Dalam orasi mereka menghujat
panitia. Aksi ini mendapat perhatian serius dari aparat kepolisian, bahkan
Kapolres Jember AKBP. Sabilul Alief turun langsung mengamankan jalannya aksi
massa, dihadapan para massa, kapolres berjanji akan mengusut pihak-pihak yang
melakukan pelanggaran.