
Pasalnya metrial bangunan
yang diterima tidak sesuai nominal, Program BSPS yang seharusnya mendapat 7,5
juta, tapi bantuan berbentuk material yang diterima tidak sampai, seperti yang
disampaikan Sri Wahyuni Warga Tegal Besar Kaliwates, material bangunan yang
diterima jumlahnya kisaran 4 - 5 juta rupiah
saja.
“Saya taunya program bedah
rumah ini berupa material saja, material yang dikirim berupa, batu bata sebanyak
3500, pasir 2 truk, semen 10 sak, kusen cor 6 buah, kapur (gamping) 2 kwintal
serta tukang saya dikasih ongkos 900 ribu,” ujar Sri Wahyuni kepada media ini
Minggu, (7/12) .
Slamet Riyadi selaku
Flying Camps BSPS Badan Pemberdayaan Masyarakat yang juga penanggung jawab
program BSPS, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dana BSPS yang diterima
masyarakat adalah 7,5 juta, namun dana itu dipotong biaya foto rumah, ATK dan
ongkos tukang sehingga jatuhnya kisaran 6 jutaan, jika ada masyarakat yang
menerima material dibawah itu, maka pihaknya tidak segan-segan akan menindak.
“Dana yang diterima
masyarakat itu 7,5 juta mas, jika ada yang menerima dibawah itu, maka kami
tidak segan-segan akan menindak, dan yang bertanggung jawab dalam pengawasan
maupun pengontrolan program ini adalah pendamping program,” ujar Slamet.
Slamet sendiri juga
menjelaskan, bahwa dana program BSPS dari Kemenpera diberikan langsung ke
masyarakat melalui pihak Bank, dalam hal ini bank yang ditunjuk oleh Kemenpera
adalah Bank BRI, “Dana dari Kemenpera diberikan langsung ke Masyarakat melalui
BRI, selanjutnya dilakukan peralihan ke Konsultan dalam hal ini toko bangunan
yang ditunjuk oleh masyarakat atau penerima, untuk dibelikan material,” beber
Slamet.