
Pasalnya diduga, dalam
pelaksanaanya ada sejumlah sekolah yang mengambil langkah spekulatif dengan
membeli sebagian material bangunan terlebih dulu. Padahal, saat itu, petunjuk
pelaksanaan serta petunjuk teknisnya belum diterima oleh sekolah.
Seperti pelaksanaan
rehabilitasi tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gumelar 1, Balung. Sesuai
dipapan proyek, nilai dana rehab 3 ruang kelas mencapai Rp. 189 juta lebih. Namun
sayang, meski nilainya cukup besar, bahan yang digunakan diduga tidak sesuai
standart. besi yang hendak digunakan sudah berkarat.
Kepala Sekolah SDN 01
Gumelar, Wiwik Rusmiyati mengatakan, berkaratnya besi tersebut lantaran masa
pembelian bahan bangunan ini telah mencapai satu tahun. Diakuinya, sebelum dana
rehab itu turun, pihaknya telah membeli sejumlah material yang bersumber dari
dana patungan hasil penyisihan uang Tunjangan Profesi Guru (TPP) sebesar Rp 9
Juta.
Menurutnya, informasi awal
yang ia terima, jika DAK dicairkan sebelum akhir tahun 2013. Sedangkan tenggat
waktu rehab yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Jember hanya 70 hari. Namun
hingga jatuh tempo waktu tersebut, ternyata anggaran itu belum cair.
“kami kwatir waktunya nggak nutut, sehingga kami membeli
sebagian material bangunan terlebih dahulu, tapi kami hutang dulu ke toko. Karena
anggarannya nggak turun-turun, jadi kami patungan untuk menutup hutang itu,”
terangnya, saat ditemui dikantornya, Selasa (2/12) kemarin.
Menurut Wiwik, tak hanya
sekolahnya saja yang melakukan hal ini. “Bukan hanya kami, teman-teman dari
kecamatan lain juga banyak yang melakukan,” ujarnya. Ia juga bedalih, bahwa apa
yang dilakukannya telah disetujui oleh konsultan, ” kilahnya.
Ketua LSM Balung, Aziz HS
menilai, ada indikasi mark up dalam
proyek ini, kualitas rehab juga patut dipertanyakan. Pasalnya, dengan besi berkarat
mengindikasikan proyek ini telah disalah gunakan, “seharusnya, pembelian
material, menunggu petunjuk dan anggaran turun, iya kalau materialnya sesuai
kalau tidak?,” ungkapnya.
Apalagi, sambung Aziz, ada
kemungkinan perbedaan standart harga, dari tahun 2013 ke tahun 2014, “inikan
langkah mengambil untung namanya,” sambungnya. Untuk itu Aziz akan meminta Dinas
Pendidikan memantau rehab tersebut, “ pungkasnya. (Ruz/Yud).