
Dalam statusnya laki-laki yang
diduga warga Probolinggo ini menulis kata-kata jorok berbahasa Madura “Jember
Banjir Dulat… Mader tambaah rajah Benjir reh… Molela Mate kabih reng Jember
jiah Jember Taeh” (Biarin Jember Banjir, Semoga bertambah besar
banjirnya… Biar semuanya mati … Jember
Tae “Kotoran Manusia”.
Penghinaan dilakukan di Groub
Facebook “Dari Jembver leh Jember Untuk Jember” oleh pengikut sekitar 75 tibu ini
dianggap meresahkan. Sontak saja membuat merah telinga “Ini sudah menghina kami
mas, status tersebut menghina Jember, demikian ujar Febri Ary Sumbersari di
Mapolres bersama 6 warga lainnya.
Hal senada disampaian Wawan,
laporan ini dikarenakan coment di medsos ini sudah rame, bahkan, salah satu
anggota berencana meluruk ke Probolinggo, “Kalau sampai teman-teman kesana
terus terjadi keributan kan tambah bahaya mas, makanya kami ke Polres tujuannya
untuk konsultasi, harapan kami hal ini dapat
dijadikan pelajaran, agar dapat saling menhargai dan menghormati” ujar warga
Cangkring Jenggawah.
Laporan ini dipicu oleh
kejadian banjir yang meluas dibeberapa tempat akibat hujan deras yang melanda
Kabupaten Jember Jumat (6/3) siang, karena banjir, Hvq Sang Bonek Prollink
membuat status yang menyulut kemarahan penikmat media sosial facebook Jember.
Pihak polres Jember
sendiri melalu ipetugas yang piket menyarankan agar kasus penghinaan yang
terjadi di komunitas group di facebook tersebut dilaporkan ke Polda Jatim,
sebab antara pelapor dan terlapor beda kabupaten dan penyidik di Mapolda lebih
bisa menangani kasus seperti ini.
“Lebih baik sampean semua
lapor ke Polda saja mas, soalnya menyangkut wilayah lain dan kasusnya terjadi
di jejaring sosial, dan saran saya, warga kalau melapor jangan
setengah-setengah, jangan sampai setelah lapor terus ditinggal, tapi harus ada
yang bertanggung jawab,” ujar petugas dari Satreskrim saat menerima para
pelapor.
“Kami akan koordinasi
dengan teman-teman dulu, mungkin ada yang lebih tau soal hukum terutama IT,
akan kami ajak ke polda, syukur kalau warga Jember yang tergabung dalam group
DJOJUJ yang ada di Surabaya membantu kami untuk lapor lebih dulu,” ujar Febri
sambil meninggalkan halaman Mapolres Jember. (mam/eros)