Para siswa yang akan
mengikuti UN tersebut tersebar di 21 sekolah baik sekolah negeri maupun swasta.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Balung, Abdul Muhyi, hasil UN saat
ini tidak menjadi satu-satunya dasar kelulusan siswa seperti pada tahun-tahun
sebelumnya.
Hasil UN hanya menjadi
salah satu tolak ukur keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar. "Nilai
UN tidak menjadi dasar kelulusan tapi menjadi tolak ukur kinerja atau
integritas sekolah. Hasil UN juga menjadi salah satu syarat masuk ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi," katanya
Meski begitu, dalam
pengawasan pelaksanaan UN kali, kata Muhyi, sistem pengawasan ujian masih tetap
menggunakan sistem silang antar sekolah baik itu dari SMP maupun MTs, “dengan
sistem ini (system silang) diharapkan pelaksanaan UN bisa berjalan dengan baik
tanpa ada kecurangan,” ungkapnya.
Pantauan di dua sekolah
Negeri di Kecamatan Balung yakni SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 terlihat, meski UN
tahun ini tidak menjadi penentu kelulusan siswa, namun sejumlah perserta
terlihat cukup antusias dalam mengerjakan sola-soal yang dibagikan oleh guru
pengawas.
Kepala Sekolah SMP Negeri
3 Balung, Rudy Dwi Cahyo P menuturkan, antusiasme siswa ini dikarenakan para
siswa menganggap ujian adalah momentum yang ditunggu-tunggu dalam menentukan
hasil belajar selama tiga tahun terakhir, sekaligus sebagai ukuran untuk
menetukan pilihan sekolah yang lebih tinggi, “secara psikologis, tak ada
korelasi signifikan apakah ujian itu menjadi penentu kelulusan atau tidak,”
paparnya. (ruz)