Penutupan jalan di jembatam
yang dilakukan pada Selasa (26/5 tersebut, sebagai bentuk pelampiasan atas
kekesalannya atas kerusakan jalan sepanjang 1 kilo meter lebih, namun Pabrik
Gula (PG) Semboro tidak pernah memperdulikan.
Dari pantauan di lokasi,
aksi warga itu dilakukan sejak pukul 08.00. Massa yang di dominasi ibu-ibu
berteriak-teriak sembari membentangkan poster bernada tuntutan. Mereka juga
mengajak warga sepanjang jalan yang dilalui untuk turut serta dalam rombangan.
“Ayo ikut! Kalau jalan ini diperbaiki kita semua ikut merasakan,” teriak Minah,
mengajak ibu-ibu lainnya untuk ikut rombongan.
Muasim, koordinator aksi
mengatakan, demonstrasi tersebut dilakukan karena imbas kerusakan jalan yang
tak kunjung ada perbaikan. Menurutnya, kerusakan jalan desanya itu disebabkan
seringnya truk bermuatan tebu yang melalui jalur tersebut. Kendaraan bertonasi
berat itu mengangkut hasil tebang tebu milik Pabrik Gula (PG) Semboro yang
dibawah naungan PT Perkebunan Nusantara XI. “Kami menuntut PG Semboro segera
memperbaiki jalan desa kami,” kata Muasim.
Sebenarnya, kata Muasim,
jika jalan desanya tak dilalui kendaran angkut tebu yang bertonase berat,
kondisinya mungkin tak separah ini. “Ini adalah factor sebab akibat. Jika PG
semboro tidak melakukan aktifitas muat tebunya melalui jalan desa kami, maka
kerusakannya tidak akan separah ini,” tudingnya.
Aksi demo yang ber ujung
pemblokiran jembatan tersebut, merupakan tindak lanjut dari langkah-langkah
yang sudah dilakukan warga. Menurutnya, beberapa kali warga yang terdampak
mengajukan surat ke manajemen PG semboro, agar satu-satunya akses warga
tersebut segera diperbaiki, “kami telah mengirim surat dua kali ke manajemen PG
Semboro. Namun tak ada tanggapan,” imbuhnya.
Sebelum demonstrasi ini
dilakukan, sejumlah warga juga telah melakukan aksi protes dengan menanam pohon
pisang disepanjang jalan yang rusak. Namun, karena tak ada respon dari PG
Semboro, warga pun geram dan melakukan aksi demonstrasi tersebut.
Aksi ini mendapat dukungan
Camat Rambipuji, Budi Susilo, dia mengatakan, sebelum aksi, warga meminta
pertemuan dengan PG semboro. Namun, rencana batal, pihak PG semboro
mengurungkan. “Saya datang kesini untuk menyaksikan warga, agar ada dorongan
moril,” terangnya, saat memantau aksi demonstrasi tersebut.
Budi Susilo menambahkan,
berdasarkan informasi warga, jika pihak PG semboro telah menjanjikan dana CSR (Corporate Social Responsibility) atau dana dari perusahaan yang dialokasikan untuk kepentingan umum.
Namun karena tak kunjung ada realisasi warga menuntut, “Iya, katanya sudah
dijanjikan dana CSR,” paparnya. (ruz).