Dewi Anggraeni (24) warga
RT 2 RW 1 Dusun Pertelon Desa Silo menceritakan kisah pilu yang dialaminya.
Kisah itu berawal saat Dewi yang saat itu menjadi pegawai perusahaan rokok di
Garahan bertemu dengan lelaki bernama Hendra (26) warga RT 2 RW 28 Dusun Sumber
Lanas Timur Desa Harjomulyo.
Sepanjang perkenalannya dengan
Hendra, Dewi mengaku sering diantar pulang dan jemput Dewi karena satu arah
saat menuju tempat kerja. “ Saya kenalan sama Hendra waktu kerja di pabrik
rokok di Garahan mas. Awalnya saya tidak tertarik dengan dia, tapi karena dia
yang terus minta berteman ya saya iyakan meski saya tahu dia sudah beristri, “ ceritanya
Selasa (26/5).
Karena seringnya bertemu,
Dewi tertarik pada Hendra karena bujuk rayunya sehingga Dewi menyerahkan
mahkotanya yang berjanji akan menikahinya dan sudah mengajukan cerai terhadap
istri pertama. “ Saya gak tahu mas kenapa sampai bisa melakukan itu sama
Hendra,” aku Dewi. Hubungan itu dilakukannya di sebuah hotel di kota Jember
lebih dari sekali. Hingga tak terasa Dewi terlambat datang bulan dan berbadan
dua.
Untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya Dewi meminta Hendra menikahinya yang
dilaksanakan di Desa Mayang dan tinggal di rumah salah satu rekan Dewi saat
bekerja di pabrik rokok Garahan. Mereka berdua dinikahkan oleh ibu dari teman
Dewi yang biasa disebut Bu Nyai.
Setelah menikah dan
tinggal dua bulan di Mayang, Dewi dan Hendra kembali ke Desa Silo ke rumah
orang tuanya. “Hendra dan Saya tinggal di Mayang dua bulan mas. Karena ada
sesuatu hal akhirnya saya dan Hendra pulang ke rumah ibu yang ada di Desa Silo.
Sebelumnya ibu memang tidak merestui karena saya sedang hamil ya akhirnya
diterima juga, “ ucap Dewi yang di benarkan Siti Maharani ibu dari Dewi.
Mereka tinggal di Silo
hingga lima bulan dan akhirnya bayi mungil lahir. Namun karena proses kelahiran
yang memerlukan operasi Cesar dan membutuhkan dana yang besar permasalahan baru
muncul. “ Saya habis 17 juta mas waktu operasi Cesar dan itu biaya saya
sedangkan Hendra tidak menanggung beban biaya. Padahal keadaan saya dan ibu
pas-pasan yang sudah lama ditinggal ayah meninggal, “ tambah Dewi.
Dewi menambahkan hingga
kelahiran anak perempuan hasil perkawinan siri dengan Hendra tak pernah
memberikan nafkah lahir dan batin. Dan yang membuat kesal keluarga dari Hendra
yang acuh tak acuh dan terkesan tak menganggap dia dan anaknya saat
silahturahmi ke rumah Hendra di Desa Harjomulyo.
Hingga akhirnya Hendra
membuat surat pernyataan yang intinya dirinya bertanggung jawab penuh baik
lahir dan batin kepada Dewi yang saat itu masih mengandung. Surat pernytaan di
buat 2 kali yang pertama tanggal 23 November 2014 dan kedua 15 Januari 2015
yang disaksikan oleh Siti Maharani ibu dari Dewi, Kaur Keamanan Desa Silo
Sudarto dan Kepala Dusun Pertelon Desa Silo Sudiarto.
Sementara itu di tempat
terpisah, Hendra yang di temui Memo bersama Anggi istri pertama di kediamannya
di Dusun Sumber Lanas Timur Desa Harjo mulyo membantah menelantarkan anaknya.
Hendra mengaku sudah mengeluarkan dana sebesar 7 juta saat Dewi operasi cesar
di RS dr Soebandi Patrang Jember.
“ Semuanya tidak benar
mas, saya masih tanggung jawab dengan membayar 7 juta yang awalnya dikenakan
biaya 11 juta. Karena sudah diuruskan Surat Tidak Mampu akhirnya di potong 4
juta. Itupun saya meminjam ke saudara karena ke orang tua saya sudah tidak mau
tau lagi urusan saya, “ elak Hendra.
Sebelumnya Hendra
membenarkan bahwa antara dirinya dan Dewi sudah menikah sirri dan tinggal
selama 4 bulan di Mayang dan 5 bulan di rumah orang tua Dewi di Desa Silo.
Memang selama itu pemasukan naik turun karena menunggu panen buah pepaya yang
akan di kirim ke Surabaya.
Hendra juga tak mengelak
ketika ditanya wartawan saat dirinya tinggal bersama Dewi sudah pisah ranjang
dengan istri pertama. “Ya benar mas, saya saat itu sudah pisah ranjang dengan
istri saya waktu tinggal bersama Dewi. Saya juga gak sadar dan bodoh kenapa
bisa begitu, “ paparnya.
Hendra menjelaskan bahwa
dirinya siap bertanggung jawab atas anak yang dilahirkan Dewi karena memang
anak kandungnya. Bahkan jika anaknya di kirim ke Desa Harjomulyo dirinya sudah
siap begitu juga dengan istri.