
Namun kabar aksi balas
dendam keluarga korban, Kaur Keamanan Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Jum’at (28/8) itu tak
terbukti, hingga rekontruksi usai semuanya berjalan lancar dan aman. Dari reka
ulang tersebut, dua dari tiga pelaku pembunuhan yang tertangkap, melakukan
sepuluh kali adegan yang dikawal oleh petugas kepolisian berpakaian preman dan
berseragam lengkap berikut senjata otomatis.
Sepuluh adegan pembunuhan
keji itu diperagakan oleh Muhammad Komari dengan lancar, tak nampak ekspresi
penyesalan paska dia mengeksekusi korban. Sedangkan tersangka Rohmat
diperagakan oleh anggota polisi, karena tersangka diduga depresi dan tak mampu
melakukan agenda reka ulang tersebut. Kedua tersangka ini berasal dari daerah
yang sama yakni Desa Sumberkijing, Kecamatan Sumber Baru.
Untuk menghindari
kericuhan, petugas memasang garis polisi dan memberikan jarak terhadap warga
yang ingin melihat rekonstruksi. Warga yang penasaran dengan reka ulang itu
tampak memadati tempat kejadian perkara di pertigaan desa setempat, bahkan
sebagian diantara mereka ada yang naik keatap rumah salah seorang warga untuk
dapat melihat jalannya rekontruksi.
Pembunuhan itu sendiri terjadi
tanggal 13 April 2015 lalu, yang terjadi di jalan simpang tiga Patemon. Korban yang
bernama Muhammad Muksin, mengalami luka bacok nyaris disekujur tubuhnya. Bagian
tengkorak kepala dan perut sobek hingga menyebabkan usus terburai keluar. Saat
ini polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut dan mengejar dua orang
pelaku yang masih melarikan diri.