Dalam
pertemuan yang dihadiri sebanyak 140 petani dari kecamatan Tempeh dan Sumber suko tersebut
muncul gagasan Disperindag untuk mengenalkan Tembakau Rajang Lumajang jenis
kasturi kepada pengusaha tembakau bertaraf nasional dan internasional.
Acara Temu
Usaha Dalam Rangka Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Usaha Besar tersebut
juga dihadiri oleh ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembkau Indonesia(
DPN APTI) Ir. Abdus setiawan dan
Martono, pengusaha tembakau Klaten Jateng yang juga sebagai Ketua APTI Jawa
Tengah.
Kabid Usaha
Kerja Sama Disperindag Lumajang, Suherman, menjelaskan, hasil tembakau di
Lumajang melimpah dan tanahnya cocok untuk tanaman tembakau. “Kita mencari pasar dengan cara mempertemukan
petani dengan pengusaha tembakau," katanya usai acara di Aula Hotel
Lumajang, Kamis (27/8)
Herman
menjelaskan, pihaknya mendatangkan pengusaha dari Klaten tujuannya agar
tembakau Lumajang terkenal tidak hanya di luar daerah tetapi bisa terkenal di
tingkat internasional, apalagi pengusaha yang dihadirkan dalam temu usaha ini
merupakan pengusaha dari Klaten yang pasaran tembakaunya sudah sampai ke negara
Dubay.
“Makanya
saat ini tembakau Lumajang masih diteliti untuk diketahui layak atau tidaknya
tembakau rajang Lumajang menembus pasar internasional,” tukas Herman.
Dia
menambahkan, permintaan tembakau rajang jenis kasturi oleh pemerintah Dubay,
saat ini begitu tinggi. Maka dari itu, dalam pertemuan tersebut para petani
diminta membawa sampel tanaman tembakau untuk di teliti agar bisa memenuhi
permintaan pasar. (yond)