
Pernyataan ini disampaikan
Ketua DPC Hanura, Zaenal Laili Minggu (20/9) di Kantor DPC Hanura di GNI Jember. Menurut Zaenal, DPC Hanura
tidak main-main, bahkan sudah mengantongi tandatangan materai dari 30 Pengurus
Anak Cabang (PAC) se-Jember, Hanya PAC PAC
Kalisat yang absen, karena berhalangan hadir.
“Ini hasil pleno dengan
PAC. Sebelumnya kami sudah memberikan SP (Surat peringatan) dua kali kepada
yang bersangkutan (Isa Mahdi, red), Sehingga yang ketiga pihaknya langsung akan
melakukan PAW kepada Isa Mahdi. Hasil pleno ini nantinya akan menjadi dasar
untuk usulan ke DPD dan DPP Hanura: ” tegas Laili.
Pihaknya pun sudah
melakukan pleno di DPC dan bersiap untuk melakukan PAW terhadap, anggota DPRD
Jember dari Daerah Pemilihan 5 Jember.Pasalnya, Isa Mahdi dianggap melanggar
peraturan partai. “Surat Pengajuan PAW ini sebagai bentuk respon suara PAC.
Jika kami tidak merespon maka PAC sendiri yang akan demo dan datang ke DPD atau
DPP nantinya,” jelas Laili.
Lebih lanjut Laili
mengatakan ada beberapa kesalahan yang dilakukan. Ada sejumlah kesalahan yang
melanggar AD/ART partai,”Isa melakukan kesalahan sejak pertama menjadi caleg
Hanura dan mendapatkan SP 1. Isa juga pernah mengambil berkas C1 dari DPC
partai tanpa sepengetahuan partai saat Pileg Juni 2014 lalu”. Jelasnya
Saat kampanye Pilpres lalu,
ada juga yang dilanggar Isa, saat ditunjuk sebagai ketua tim keamanan untuk mengirimkan
satgas, namun tidak dilakukan, sehingga membuat partai Hanura, ditegur koalisi pengusung
Jokowi-JK. “Itu sudah SP 2. Padahal di AD/ART partai, dua SP saja sudah harus
dikeluarkan dari partai, Apalagi, saat ini ada usulan dari bawah yakni PAC,
tokoh masyarakat dan anggota partai lainnya.
Isa juga dianggap sering
tidak menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Banyak sekali keluahn PAC yang
tidak diakomodir Isa sebagai anggota DPRD Jember di Komisi D. “Jadi banyak
sekali. Hampir tiap PAC merasakan keluhan itu,” jelas Laili. Padahal, Isa
sebagai wakil rakyat mestinya bisa membantu kader dan juga masyarakat Jember.
Dia mengatakan salah satu
puncak sehingga Isa harus di PAW, menurut Laili, Isa sering mengatasnamakan
partai tanpa sepengetahuan DPC Partai Hanura Jember. Hal inilah yang dianggap
sebagai pelanggaran. Apalagi, pelanggaran ini sudah yang ketiga kalinya usai
SP2 yang dikeluarkan selama setahun terakhir.
Saat dikonfirmasi
terpisah, Isa Mahdi mengaku sedang berada di luar kota dan sudah mendapatkan
informasi jika pihaknya akan di-PAW. Namun, Isa menanggapi santai ancaman
partainya. “Saya kira ancaman PAW ini ada sisi positif dan negatifnya,” jelas
Isa.
Dimana positifnya selama
ini masyarakat menganggap jika Hanura Jember selama setahun setelah pencalegan
Vakum akhirnya bergeliat. Hal ini menandakan jika struktur partai sudah bangun
dan ada wujud dari PAC Hanura di Jember yang eksis.
Dari sisi negatif, Isa
mengatakan DPC sebagai orang tua seharusnya tidak langsung menjatuhkan vonis. Seharusnya
ketika anak berselisih, orang tua mendamaikan,” jelas Isa. Meski belum jelas persoalanya,
namun sudah disampaikan kepada media, sehingga semua orang tahu.
Isa menganggap PAW tidak
tepat, apalagi keluarnya SP1 dan SP2 dirinya tidak pernah diklarifikasi. “DPC
Hanura sebagai orang tua tidak pernah melakukan klarifikasi, sehingga merasa tidak ada permasalahan sama
sekali. Untuk itu SP1 dan SP2 dianggap
cacat hukum (Edw)