
Dia memperoleh 46 suara
sementara Lutfi Irbawanto hanya mengantongi 3 suara. Pemilihan ini, awalnya
berlangsung landai-landai saja. situasi menjadi cukup tegang setelah masuk pada
masalah sistem pemilihan apakah memakai musyawarah mufakat atau voting, bahkan
hujan interupsi tak bisa dihindari.
“Saya atas nama pribadi
dari Fraksi PDIP, mengusulkan agar pemilihan ini menggunakan musyawarah
mufakat,” kata Sholikin dari Fraksi PDIP. Kemudian disusul Jatmiko dari Fraksi
Partai Golkar. Sesuai asas tertinggi dalam pemilihan di negara kita, maka atas
nama Fraksi Partai Golkar, Sujatmiko mengusulkan agar pemilihan dilakukan
secara musywarah mufakat.
Kemudian berturut-turut usulan
dari Fraksi Nasdem, FKB, Fraksi Demokrat, Fraksi Keadilan dan Pembangunan dan
Fraksi Gerindra. “Kami bukan ikut-ikutan, tapi memang seharusnya pemilihan ini
dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat,” kata Khusnul Khuluq dari PKS. Sementara
Fraksi Amanat Nasional, menghendaki agar pemilihan dilakukan dengan menggunakan
voting.
“Baik, karena tidak ada
titik temu, maka kami waktu diskor untuk melakukan lobi-lobi antar fraksi
apakah tetap menggunakan musyawarah mufakat atau voting,” tukas Agus Wicaksono,
S.Sos, pimpinan sidang paripurna. Sekitar 15 menit kemudian seluruh anggota
fraksi, masuk kembali ke ruangan untuk melanjutkan tahapan berikutnya.
“Karena, tidak ada
kesepakatan, pemilihan kita putuskan menggunakan sistem voting,” pungkas Agus
Yudha, panggilan karibnya. Sistem voting pun, karena opsinya ada 2 yakni voting
terbuka atau tertutup, maka Agus Yudha kembali menawarkan kepada 49 anggota
DPRD yang memiliki hak pilih.
Satu persatu secara
bergiliran fraksi mengemukakan pendapatnya. Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB),
Fraksi PDIP, Fraksi Demokrat, FKP,
Gerindra, Fraksi Golkar, mengusulkan agar pemilihan dilakukan voting tertutup. Sementara Fraksi PAN menginginkan voting
tertup.
“Kita harus menjaga psikis
kalau pemilihan dilakukan secara voting terbuka,” ungkapnya. Tentu saja,
mayoritas fraksi di dewan yang sepakat voting terbuka, menolak usulan PAN
tersebut. “Bapak pimpinan sidang, semuanya kan sudah jelas. Ada yang
menginginkan voting terbuka dan voting tertutup. Tawarkan kepada quorum siapa
yang setuju voting tertutup dan siapa yang sepakat voting terbuka,” ungkap
Sigianto dari Fraksi Kebangkitan Bangsa.
Akhirnya, pimpinan sidang
meminta agar yang setuju pemilihan voting tertutup berdiri. Dari 49 anggota
dewan yang setuju voting tertutup hanya 3 orang yakni dari PAN. Sedangkan
selebihnya menyatakan setuju voting terbuka. Begitu pula saat dilakukan
pemilihan, yang memilih Lutfi Irbawanto, SH sebanyak 3 orang sedangkan yang
memilih dr. Buntaran Supriyanto, M. Kes 46 orang.
“Sudah kita ketahui
bersama bahwa yang memilih saudara dr. Buntaran Supriyanto 46 orang dan saudara
Lutfi Irbawanto 3 orang,” ungkap Agus Yudha lalu diikuti appalus. Selanjutnya pembacaan surat keputusan dr. Buntaran sebagai
Wakil Bupati Lumajang masa sisa jabatan
2015-2018.(din)